Artikel

Tentang Mereka Yang Disebut Anak Jalanan

Izinkan aku menyebutmu kawan...
Kawan yang berkeliaran dijalan
Kawan yang tinggal dikolong jembatan
Kawan yang mengais rezeki dari jalanan
Kawan yang tangguh terhadap debu jalanan

Kau adalah bagian yang terlupakan
Episode yang terhapuskan
Dari cerita megah ibukota
Kau bagai sampah jalanan
Itulah gelar yang senantiasa kau sandang
Dari mereka yang menatapmu sebelah mata

Kau bagai gerimis yang terlahir dari langit mendung
Kau tak diingini bagi sebagian kaum
Kau hanya pengganggu menurut mereka
Menurutku pula sebelum ku baca
Goresan tintamu yang lantang menyuarakan
Keluguan dan ketidakadilan

Kau adalah korban retorika para penguasa
Yang menjadikanmu objek tulisan
Dalam paparan Undang-Undang Dasar
Padahal tak pernah sedikitpun kau tersentuh
Apalagi disapa

Suaramu bagai halilintar yang menggelegar
Lalu redup kala siang kerontang
Tanpa mendung yang menandakan hujan
Hadirmu bagai bayang-bayang yang telentang
Berharap receh dari para tuan-tuan

Maaf bila ku hanya bisa berbahasa
Hanya ingin berjibaku dalam dunia
Yang tak melulu hanya masalah uang dan kemegahan


Jakarta, 26 Oktober 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar