Artikel

Ketika Sabar Harus Tak Terbatas

Semesta enggan menyapa
Jika raga menyapa dengan dosa
Karena sekeping hati menjadi incaran
Nafsu yang berkalang

Bukankah pelangi hanya indah waktunya
Setelah derai air langit menetes ke bumi
Yang sebelumnya dengan kesabaran
Awan mendung menahan berat beban

Bukankah bintang akan indah diwaktu malam
Tak siang karena mentari menjadi raja

Bukankah panas akan terlupa
Saat dingin menyergap tubuh

Bukankah kebahagiaan akan jauh lebih indah
Saat tangis mendahuluinya

Akhirnya dengan sabar yang tak terbatas
Semua kebahagiaan akan abadi selamanya

Karena tanpa tangis, tanpa derita, tanpa sakit, tanpa peluh
Semua akan terasa biasa
Menjadi orang biasa
Dan hati sangat biasa

7 November 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar