Di kurun waktu yang berjangka
Kau melangkah tak berirama
Kau bernafas seringnya tersendat
Kau berlakupun kadang terhalang
Tapi otakmu tetap melanglang
Ada fikiran untuk menjamahnya
Suatu yang hilang tiada bayang
Yang takkan datang dengan retorika
Sebuah hiadayah, sebuah cinta
Berpulang pada Allah semata
Perlahan bergerak, tertatih
Merangkak kau padaNya
Karena sebuah rindu tiada tertahan
Ingin memeluk, mendekap selalu
Terlalu hampa tiadaNya
Seolah daging bernyawa tanpa makna
Allah sayang, teramat sayang
Tetap memeluk, meski tinggal setetes iman
Berkawan air mata kau mengucap
Terima kasih Allah
Jalan ini adalah selamanya
Tiada terganti meski dengan nyawa ini
Karena kau adalah
Si anak hilang yang kembali pulang
16 Juli 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar