Banyak hal yang terkadang kita tak boleh mengetahuinya secara pasti. Misalnya, saat kita mulai mengetahui tentang masalah orang lain tanpa kita sengaja. Dalam hati kita akan bertanya, “kenapa sih dia ?”, “ada apa sih dengan dia ?”, “kok bisa ya dia seperti itu ?”. Jika kita menuruti hawa nafsu kita akan terus mengorek masalah orang lain tersebut secara mendalam, mencari tahu lewat sumber yang belum tentu jelas keabsahannya. Normalnya manusia memiliki rasa penasaran, ingin tahu lebih dalam. Merubah tanda Tanya menjadi satu jawaban. Tapi seringpula kita harus cukup menikmati tanda Tanya itu tanpa mencari jawabannya yang bila kita paksa akan menjerumuskan kita ke dalam jurang neraka. Membicarakan aib orang lain, ghibah, menciptakan prasangka dan sebagainya. Cukuplah kita berprasangka baik dan mendoakan semoga masalahnya cepat selesai. Jangan membesar-besarkan apa yang masih tersamar.
“Wahai sekalian manusia yang beriman dengan lidahnya, (namun) belum masuk iman ke dalam hatinya. Janganlah engkau sekalian mengumpat orang-orang Islam dan jangan membuka aib mereka, (karena) sesungguhnya orang yang membuka aib saudaranya yang muslim, maka Allah akan membuka aibnya. Dan siapa yang aibnya dibuka Allah, maka Dia akan membukanya sekalipun di dalam rumahnya.”
(HR. Muslim, Abu Daud dan at-Tirmidzi)
Allah juga berfirman di dalam surat Al Hujurat ayat 12 yang artinya:
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
Begitu pula ketika kita membicarakan bagaimana keadaan kita di masa depan, siapa yang akan menjadi jodoh kita kelak, berapa rizki yang akan kita dapatkan esok. Maka itu semua kembali menjadi sebuah tanda Tanya bagi kita. Tapi bukan hanya sebuah tanda untuk bertanya, melainkan menerimanya dengan keikhlasan karena tanda Tanya tersebut adalah garis takdir yang Allah saja yang tau. Sebagai hambaNya kita hanya cukup berbuat sebaik-baiknya dan berserah kepadaNya. Karena yang Allah berikan sudah pasti yang terbaik buat kita.
Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu.
(QS. Al Jin : 26)
Tanda Tanya adalah sebuah ketidakpastian. Dalam sebuah buku berjudul 5 cm, bahwa Tuhan tetap memelihara ketidakpastian itu supaya manusia tetap merasa bahwa ia membutuhkan Tuhan dan akan selalu kembali kepadaNya. Karena Allah tak ingin menjadikan hambaNya menjadi makhluk yang sombong. Dan sejatinya manusia yang selalu membutuhkan Allah dan sedang Allah tak membutuhkan apapun dari hambaNya. Sesuatu yang pasti di dunia ini adalah ketidakpastian.
Bukan berarti ketidakpastian itu membuat kita lalai akan masa depan yang belum pasti. Bisa jadi masa depan kita di dunia hanya Allah saja yang tau. Tapi kita bisa mempersiapkannya dari sekarang. Persiapan masa depan di duniapun harus di barengi dengan persiapan untuk masa depan akhirat. Karena kita sendirilah yang menjadi arsitek masa depan kita sendiri.
Menyangkut jodoh itu pun adalah sebuah tanda Tanya. Ketidakpastian. Jodoh ada di tangan Allah. Namun, kata Mario Teguh, jodoh akan tetap berada di tangan Allah jika kita tak mengambilnya. Pernyataannya bukan bermaksud untuk mengambil jodoh dengan ikhtiar lewat jalur berpacaran. Tak ada pacaran dalam islam, tak ada pacaran islami dan lainnya. Mulailah dengan cara yang baik untuk mendapat kesudahan yang baik pula.
Dalam Al Qur’an surah AnNuur : 26 :
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).
Berbicara masalah rizki menjadi masalah vital bagi manusia. Itupun merupakan sebuah tanda Tanya dan hanya Allah saja yang tahu. Karena dengan rizki yang ada, maka manusia tetap mampu mempertahankan hidupnya. Menjalankan fitrahnya sebagai manusia dengan baik. Memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan keluarga. Rizki adalah salah satu hal yang tidak pasti, yang selalu menjadi tanda Tanya dalam hidup manusia. Bisa jadi hari ini mendapat rizki yang banyak tapi belum tentu dengan esok hari. Yang terpenting adalah keberkahan yang terdapat dalam rizki yang Allah titipkan. Keberkahan yang dimulai dengan rasa syukur atas berbagai nikmat yang Allah berikan.
Hidup adalah tanda Tanya. Selalu ada tanda Tanya yang akan hadir dalam hidup kita. Karena peran sebagai seorang hamba hanya bisa menerima tanpa bisa menawar apa yang Allah takdirkan. Selama kita tetap berusaha berbuat yang terbaik, selalu yakin bahwa balasan yang akan kita terima akan baik pula.
Seorang aktivis di tahun 1966, Soe Hok Gie dalam puisinya yang berjudul sebuah Tanya pernah mengutip :
Hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda Tanya, tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar, terimalah dan hadapilah.
13 November 2011
“Wahai sekalian manusia yang beriman dengan lidahnya, (namun) belum masuk iman ke dalam hatinya. Janganlah engkau sekalian mengumpat orang-orang Islam dan jangan membuka aib mereka, (karena) sesungguhnya orang yang membuka aib saudaranya yang muslim, maka Allah akan membuka aibnya. Dan siapa yang aibnya dibuka Allah, maka Dia akan membukanya sekalipun di dalam rumahnya.”
(HR. Muslim, Abu Daud dan at-Tirmidzi)
Allah juga berfirman di dalam surat Al Hujurat ayat 12 yang artinya:
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
Begitu pula ketika kita membicarakan bagaimana keadaan kita di masa depan, siapa yang akan menjadi jodoh kita kelak, berapa rizki yang akan kita dapatkan esok. Maka itu semua kembali menjadi sebuah tanda Tanya bagi kita. Tapi bukan hanya sebuah tanda untuk bertanya, melainkan menerimanya dengan keikhlasan karena tanda Tanya tersebut adalah garis takdir yang Allah saja yang tau. Sebagai hambaNya kita hanya cukup berbuat sebaik-baiknya dan berserah kepadaNya. Karena yang Allah berikan sudah pasti yang terbaik buat kita.
Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu.
(QS. Al Jin : 26)
Tanda Tanya adalah sebuah ketidakpastian. Dalam sebuah buku berjudul 5 cm, bahwa Tuhan tetap memelihara ketidakpastian itu supaya manusia tetap merasa bahwa ia membutuhkan Tuhan dan akan selalu kembali kepadaNya. Karena Allah tak ingin menjadikan hambaNya menjadi makhluk yang sombong. Dan sejatinya manusia yang selalu membutuhkan Allah dan sedang Allah tak membutuhkan apapun dari hambaNya. Sesuatu yang pasti di dunia ini adalah ketidakpastian.
Bukan berarti ketidakpastian itu membuat kita lalai akan masa depan yang belum pasti. Bisa jadi masa depan kita di dunia hanya Allah saja yang tau. Tapi kita bisa mempersiapkannya dari sekarang. Persiapan masa depan di duniapun harus di barengi dengan persiapan untuk masa depan akhirat. Karena kita sendirilah yang menjadi arsitek masa depan kita sendiri.
Menyangkut jodoh itu pun adalah sebuah tanda Tanya. Ketidakpastian. Jodoh ada di tangan Allah. Namun, kata Mario Teguh, jodoh akan tetap berada di tangan Allah jika kita tak mengambilnya. Pernyataannya bukan bermaksud untuk mengambil jodoh dengan ikhtiar lewat jalur berpacaran. Tak ada pacaran dalam islam, tak ada pacaran islami dan lainnya. Mulailah dengan cara yang baik untuk mendapat kesudahan yang baik pula.
Dalam Al Qur’an surah AnNuur : 26 :
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).
Berbicara masalah rizki menjadi masalah vital bagi manusia. Itupun merupakan sebuah tanda Tanya dan hanya Allah saja yang tahu. Karena dengan rizki yang ada, maka manusia tetap mampu mempertahankan hidupnya. Menjalankan fitrahnya sebagai manusia dengan baik. Memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan keluarga. Rizki adalah salah satu hal yang tidak pasti, yang selalu menjadi tanda Tanya dalam hidup manusia. Bisa jadi hari ini mendapat rizki yang banyak tapi belum tentu dengan esok hari. Yang terpenting adalah keberkahan yang terdapat dalam rizki yang Allah titipkan. Keberkahan yang dimulai dengan rasa syukur atas berbagai nikmat yang Allah berikan.
Hidup adalah tanda Tanya. Selalu ada tanda Tanya yang akan hadir dalam hidup kita. Karena peran sebagai seorang hamba hanya bisa menerima tanpa bisa menawar apa yang Allah takdirkan. Selama kita tetap berusaha berbuat yang terbaik, selalu yakin bahwa balasan yang akan kita terima akan baik pula.
Seorang aktivis di tahun 1966, Soe Hok Gie dalam puisinya yang berjudul sebuah Tanya pernah mengutip :
Hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda Tanya, tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar, terimalah dan hadapilah.
13 November 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar