Hari ini kawan baik saya berkunjung ke rumah saya. Karena memang kebetulan tempat kerjanya tidak jauh dari rumah saya. Bisa di tebak, karena sudah lama tidak bertemu maka banyak sekali hal-hal yang kami bicarakan. Mungkin tepatnya, saya lebih banyak mendengarkan kawan saya curhat. Tapi sungguh itu menyenangkan. Beberapa saat, saya biarkan dia mengungkapkan hal-hal yang mengganggu pikirannya. Hal-hal yang terpendam yang belum dia ceritakan kepada siapapun.
Dia lebih banyak berbicara mengenai suasana tempat kerjanya. Ada beberapa orang karyawan senior yang tak pernah absen berbicara "kotor" tatkala sedang mengobrol, bagi mereka hanya hal-hal itu saja yang bisa membangkitkan selera humor. Kemudian dia berbicara tentang kawannya yang merasa senior pula bersikap seolah-olah kawan saya itu adalah bawahannya. Lain cerita, kawan saya menceritakan kisruh yang terjadi antar pimpinan di tempat kerjanya yang berimbas pada kinerjanya yang membingungkan.
Sungguh, romantika bekerja...
Sayapun memberikan masukan bahwa bisa jadi hal-hal yang kurang baik dapat menjadi ladang amal untuk kita bisa mewarnai mereka menjadi lebih baik atau jika tidak bisa kita cukup istiqomah untuk tidak terpengaruh. Dan kita cukup bertanggung jawab pada siapa kita harus konsekuen kepada si pemberi tugas. Jadi tak usah mengindahkan hal-hal yang tidak terlalu penting atau dengan orang-orang yang merasa berkuasa padahal sebenarnya dia bukan siapa-siapa.
Memang, kadangkala kita di hadapkan pada hal-hal yang tidak sesuai dengan kesempurnaan yang terdapat dalam angan-angan kita. Kita inginnya begini tapi kenyataannya begitu. Kita juga tak bisa menjudge bahwa yang sedang kita alami selamanya akan berdampak buruk bagi kita. Bisa saja, itu adalah salah satu tangga yang Allah siapkan agar kita naik pada tingkat taqwa berikutnya.
Dan kembali lagi, untuk bisa memahami bahwa semua hal bermakna adalah dengan mau merelakan telinga kita menjalankan fungsinya untuk mendengar lebih lama. Jika ada kesempatan untuk memberi masukan, maka kita bisa memberikan suatu pencerahan bukan penghakiman. Tapi adakalanya kita hanya cukup berdiam manakala kita belum bisa berbicara sesuatu yang baik.
Semoga dengan menggunakan karunia yang Allah berikan yaitu mendengar kita bisa berusaha menjadi hambaNya yang lebih baik. Karena sebetulnya mendengar bukanlah hal yang sulit tapi juga tak mudah di lakukan. Hanya butuh kepasrahan diri untuk meringankan beban kawan-kawan yang sedang diliputi permasalahan.
23 Desember 2011
Dia lebih banyak berbicara mengenai suasana tempat kerjanya. Ada beberapa orang karyawan senior yang tak pernah absen berbicara "kotor" tatkala sedang mengobrol, bagi mereka hanya hal-hal itu saja yang bisa membangkitkan selera humor. Kemudian dia berbicara tentang kawannya yang merasa senior pula bersikap seolah-olah kawan saya itu adalah bawahannya. Lain cerita, kawan saya menceritakan kisruh yang terjadi antar pimpinan di tempat kerjanya yang berimbas pada kinerjanya yang membingungkan.
Sungguh, romantika bekerja...
Sayapun memberikan masukan bahwa bisa jadi hal-hal yang kurang baik dapat menjadi ladang amal untuk kita bisa mewarnai mereka menjadi lebih baik atau jika tidak bisa kita cukup istiqomah untuk tidak terpengaruh. Dan kita cukup bertanggung jawab pada siapa kita harus konsekuen kepada si pemberi tugas. Jadi tak usah mengindahkan hal-hal yang tidak terlalu penting atau dengan orang-orang yang merasa berkuasa padahal sebenarnya dia bukan siapa-siapa.
Memang, kadangkala kita di hadapkan pada hal-hal yang tidak sesuai dengan kesempurnaan yang terdapat dalam angan-angan kita. Kita inginnya begini tapi kenyataannya begitu. Kita juga tak bisa menjudge bahwa yang sedang kita alami selamanya akan berdampak buruk bagi kita. Bisa saja, itu adalah salah satu tangga yang Allah siapkan agar kita naik pada tingkat taqwa berikutnya.
Dan kembali lagi, untuk bisa memahami bahwa semua hal bermakna adalah dengan mau merelakan telinga kita menjalankan fungsinya untuk mendengar lebih lama. Jika ada kesempatan untuk memberi masukan, maka kita bisa memberikan suatu pencerahan bukan penghakiman. Tapi adakalanya kita hanya cukup berdiam manakala kita belum bisa berbicara sesuatu yang baik.
Semoga dengan menggunakan karunia yang Allah berikan yaitu mendengar kita bisa berusaha menjadi hambaNya yang lebih baik. Karena sebetulnya mendengar bukanlah hal yang sulit tapi juga tak mudah di lakukan. Hanya butuh kepasrahan diri untuk meringankan beban kawan-kawan yang sedang diliputi permasalahan.
23 Desember 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar