Artikel

Nikah, sebuah lelucon

Ku nikahi engkau untuk menutupi malu
Ku nikahi engkau supaya janinmu memiliki status 
Ku nikahi engkau, tiada sedikit pun rasa
Ku nikahi engkau karena terpaksa

Dulu, kita bertemu karena rasa
Sebuah rasa yang tak biasa
Sebuah rasa yang kemudian berganti nafsu
Merasakan tanganmu menyentuh tanganku
Mencoba kecupan kecupan diwajahmu
Sungguh, aku inginkan lebih
Mengecap tiap jengkal tubuhmu
Yang sebelumnya selalu kau pamerkan 
Pada tiap lelaki, juga aku

Aku bukan lelaki suci 
Dan ku Tau kau pun sama
Sepasang tubuh yang sering terjamah nafsu
Bebas, tanpa pamrih kita memberi
Seolah tubuh tiada berharga 
Hanya sekedar pelampiasan hasrat

Nikah, hanya sebuah lelucon
Jika aku bisa merasakan mu tanpa adanya ikrar
Sepuasnya tanpa kau batasi
Bahkan kau yang mendatangi

Tak pernah terbersit rasa bersalah
Karena dosa pun Tak bertanda

Kini aku berstatus Imam mu
Tapi bukan ayah anakmu
Meski aku yang menanam benih nya
Atau mungkin bukan aku yang menanamnya

Entah bagaimana kita kelak
Bukan karena cinta kita bersatu namun karena nafsu
Bahkan seruan agama hanya berlalu
Kita kini, adalah yang kita tanam dahulu

25 Mei 2015
Ummu Syauqi 

Anak - anak adalah titipan

Anak-anak adalah titipan 
Titipan Rabb kepada kita 
Yang terpilih memiliki gelar orangtua
Mendidik dan merawat sebaik-baiknya 

 Anak-anak adalah titipan
Jangan titipkan lagi ia pada televisi
Jangan titipkan pula ia pada Gadget 
Ia akan tenang sementara
Sedang jiwanya bergejolak
Imajinasi nya terpapas
Nuraninya terhempas
Geraknya terbatas

Ajak ia mengenal alam
Mencium wangi bunga
Menikmati mentari pagi
Berlarian ditanah lapang
Mengejar dan menendang bola
Berguling-guling diatas tanah selepas hujan
Mengenal berbagai karakter manusia

Biarkan saja rumah semrawut 
Asal anak- anak bergerak bebas
Bukan seperti patung yang bernyawa 
Ajak ia memasak, mengenal bumbu, perabot dapur
Kenalkan ia pada sapu dan lap pel
Biarkan pakaiannya penuh noda
Kelak ia mampu membantu tanpa diminta
Biarkan ia belajar sambil bermain dan bergerak 

Karena anak-anak adalah titipan
Bukan perusuh dan pengacau
Ia hanya ingin mengenal dan belajar
Memberitahu bahwa ia mampu

Karena anak-anak adalah titipan 
Jangan jadikan ia hamba televisi
Jangan jadikan ia pengikut Gadget 
Jangan biarkan ia berkata kosong tak bermakna 
Jangan biarkan ia berlaku tak seharusnya

Karena anak-anak adalah titipan 
Kita lah yang patut di contohnya
Bukan artis- artis di negeri dongeng
Kepada kita lah tanggung jawab itu diserahkan 
Kepada kita lah kelak tanggung jawab di pertanyakan
Bukan televisi
Bukan pula Gadget

15 Mei 2015
Ummu Syauqi