Artikel

Apalagi Yang Tersisa Kini

Apalagi yang tersisa kini
Dari erangan panjang
Menembus rasa sakit mahadahsyat
Merintih tak terperi
Bertahan menghadang serangan maut

Apalagi yang tersisa kini
Dari buaian hingga dekapan yang melenakkan
Air susu membaur
Menyatu dalam raga
Keluh dan peluh pun luluh
Disambut tawa jundi pemberani

Apalagi yang tersisa kini
Kala cita merangkak naik
Langitpun kian nampak dihadapan
Sementara gurat pilu
Bernaung dipersembunyian malam
Matapun berair
Sang buah hati
Luput hadirkan riang
Menolehpun terasa enggan

Apalagi yang tersisa kini
Kala kerinduan menjadi irama desah nafasnya
Biar raga menyapa tapi hati kian berjarak
Sunyi kini dalam kerentaan
Hanya mampu menabur jejak-jejak doa
Akhirnya apalagi yang tersisa kini
Kala usia berfatwa
Sehembus hawa melayang diangkasa
Dengan bunda tiada bernyawa


2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar