Artikel

Bersama Bintang

Saya ingat salah satu judul lagu band Drive yaitu bersama bintang. Saya memberikan arti tersendiri akan judul tersebut. Bintang, menurut wikipedia adalah benda langit yang memancarkan cahaya. Bagi saya, bintang saya adalah ibu saya dan bersama bintang adalah saat-saat yang paling bahagia dalam hidup saya. Terdengar klise, tapi itulah yang saya rasa.

Menginjak usia dewasa, sudah menjadi fitrah jika sebagai manusia kita memiliki aktifitas lebih banyak di banding pada saat kita masih kecil. Tak jarang aktifitas itu lebih banyak berada di luar rumah, yang secara otomatis akan menyisahkan jejak pertemuan yang jauh berkurang dengan ibunda.

Bagi seorang ibu yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, maka akan sangat terasa sekali manakala melihat anak-anaknya telah beranjak dewasa dan memiliki aktifitas di luar. Ia akan sangat merasa kehilangan sosok anak-anaknya. Meskipun masih tinggal serumah, tapi tidak seperti dahulu. Karena kini kadang kita lebih nyaman berada bersama teman di banding dengan ibu.

Masih Tentang Tahun Baru

Masih ada saja kawan-kawan yang bertanya, hendak kemana malam tahun baru ?
Semoga mereka yang bertanya bukan bermaksud untuk merayakannya tapi hanya sekedar pembiasan kata dari, liburan mau kemana ? semoga seperti itu. 

Sebelum saya mengetahui hukum-hukum merayakan tahun baru, saya sempat tidak pede jika tidak ada acara pada malam tahun baru dan hanya berada di rumah saja. Mencari info kesana kesini melalui kawan-kawan menanyakan apakah mereka ada acara tahun baru atau tidak. 

Alhamdulillah, sedikit banyak saya mengetahui hukum-hukumnya. Singkatnya seperti ini, jika kita memang berniat merayakan tahun baru dengan cara-cara yang bathil bahkan cenderung menyerupai orang kafir, maka itu haram. Semisal, dengan berpesta pora, melakukan pemborosan hingga terjadinya maksiat. Kemudian menjadi bid'ah jika tersamar, contohnya melakukan ibadah (sholat malam) dengan maksud untuk merayakan tahun baru. Karena Rasululullah tak pernah mencontohkan seperti itu. Yang terakhir hukumnya adalah halal, jika kita melakukan hal yang bermanfaat pada malam tahun baru tapi tidak dengan niat untuk merayakannya. Misalkan mengadakan santunan yatim piatu pada malam tahun baru dan sebagainya.


Memang tak mudah melepas atribut yang sudah lama kita percayai dan yakini. Menjadi aneh dan risih jika berbeda dari lainnya. Paling tidak dengan mengalihkan malam  tahun baru dari acara hura-hura ke acara yang lebih bermanfaat bisa menjadi satu pilihan.

Belajar Dari Delisa

Alhamdulillah, hari ini saya berkesempatan menonton film yang katanya banyak di tunggu orang yaitu Hafalan Shalat Delisa. Karena tak sabar menunggu hari esok untuk mencurahkan isi otakku, maka kupaksakan malam ini juga untuk menuliskan beberapa hikmah yang saya dapatkan dari tontonan tersebut. Saya hanya ingin, mencari dan membagi hikmah dari tiap hal kecil yang di lakukan.

Saya tak akan menceritakan alur kisah di film tersebut, karena saya yakin sebagian besar para pembaca pasti sudah menyaksikan filmnya atau minimal telah membaca ceritanya melalui novel yang berjudul sama.

Banyak hikmah yang bisa saya ambil dari film tersebut, tapi dalam tulisan ini saya akan menekankan hikmah yang kadang kita lupakan dan abaikan yaitu tentang keikhlasan dan berbagi.

Awalnya saya menonton memang saya niatkan untuk meraup hikmah yang mungkin bisa saya dapatkan, setelah beberapa lama saya amati, sosok Delisa seorang gadis kecil yang apa adanya dan memang seorang anak kecil segala prilakunya amatlah polos. Termasuk tatkala saya melihat adegan dari Delisa berbagi. Dia mendapatkan cokelat dari seorang perawat, jumlahnya cukup banyak. Seketika dia mendapatkan cokelat, seketika itu pula dia mengabsen nama-nama yang akan mendapat bagian coklat yang di terimanya. Tanpa berfikir panjang, tanpa berfikir sayang. Sayang jika nantinya ia hanya mendapatkan jatah sedikit dari cokelat yang dimilikinya.

Pernikahan Mandiri

Hari ini dapat sebuah pelajaran. Sangat berharga sekali, khususnya untuk saya yang belum menikah. Mungkin di luar sana ada beberapa kasus serupa, tapi saya baru "ngeh" kali ini karena terjadi di depan mata saya.

Kasusnya seperti ini, si fulan yang telah menjalani kehidupan rumah tangga beberapa tahun. Sudah memiliki dua orang anak. Kehidupannya bisa di bilang sangat baik dari segi ekonomi dan hal lainnya. Tapi sayangnya, lama-lama saya amati ada hal yang mengganjal pikiran saya. Untuk menegurnya pun saya belum bisa, jadi untuk sekarang hanya cukup sekedar saya jadikan pelajaran.

Kenyamanan kehidupan si fulan saat ini masih campur tangan dari orangtuanya. Dia bekerja pada perusahaan milik orangtuanya yang seharusnya bisa bersikap profesional namun sayangnya hal tersebut belum mampu di tunjukkan untuk dapat di jadikan tauladan yang baik bagi karyawan lainnya.

Beberapa waktu lalu, saya mengetahui jika anak sulung si fulan mengalami diare yang parah hingga masuk ke rumah sakit. Tanpa ba bi bu lagi, fulan langsung mengabarkan kepada ayahnya. Tak ada yang salah. Hanya sebenarnya tak pantas merepotkan orangtuanya untuk permasalahan rumah tangga yang seharusnya bisa di usahakan sendiri dahulu secara maksimal. Karena pada saat ia menghubungi ayahnya, ayahnya sedang berada di luar kota untuk mengurus pekerjaan. Karena naluri ayah yang penyayang, otomatis ia pun langsung pulang ke Jakarta lebih cepat dari jadwal sebelumnya.

Others

Persahabatan lebih berharga dari rupiah, intan dan berlian. Persahabatan dapat membalikkan dunia kita. Maka pilihlah sahabat yang tak berdasar azas  manfaat tapi hati yang berkata.


Persahabatan itu apa adanya. Tak mengenal kebohongan apalagi untuk pribadi. Persahabatan itu adalah kepekaan perasaan untuk menjaga bukan menyakiti perasaan sahabat apalagi hanya untuk cinta. Persahabatan itu adalah ketulusan bukan untuk saling memanfaatkan. Persahabatan itu adalah perasaan nyaman bukan keterpaksaan untuk mendampingi.


Kejahatan. Ada yang melekat hingga mendarah daging, tapi adapula kejahatan yang terjadi di bawah alam sadarnya yang sebenarnya berhati lembut.


Sebuah pegalaman. Baik yang berasal dari pribadi atau orang lain adalah pelajaran berharga, andai kita dapat  mengambil hikmah dari setiap kejadian.


Kadang dalam suatu peristiwa. Objek menjadi lebih penting di banding subjek. Kadang dari objek tersebut tersebut tersimpan hikmah di mana objek yang menyebabkan subjek melakukan sesuatu. Karena dari objek maka timbul akibat.


Hidup adalah warna warni. Masing-masing kita adalah pelukisnya. Warna yang tergores, kitalah yang tahu. Orang lain bisa menilai tapi bukan menghakimi. Orang lain hanya melihat tapi bukan merasakan. Orang lain hanya berbicara tapi kita yang bekerja.


Generasi rabbani, semoga tak menjadi mimpi kala ibu-ibu kini lebih berorientasi dunia dan melupakan akhirat. Semoga masih akan terus tumbuh muslim-muslim tangguh dari rahim wanita yag selalu berorientasi akhirat.


Setiap kita adalah berbeda. Berbeda perasaan, beda berfikir, beda masalah, berbeda sifat. Jadi, jangan menjudge apa yang di perbuat orang lain sebelum berusaha untuk memahami, seandainya kita yang berada di pihaknya. Melihat masalah secara objektif, bukan secara subjektif.


Nyaris saja berbagai urusan sepele, menjerumuskan orang yang sangat bijak sekalipun kedalam jurang kegilaan,,, -la tahzan-



3 Panggilan Allah Untuk Manusia


  1. Panggilan Allah SWT kepada seluruh ummat manusia (tanpa terkecuali) yang ada di dunia untuk menyembah, mengabdi atau beribadah kepadaNya agar manusia bertaqwa dan tidak mempersekutukanNya.
  2. Panggilan Allah SWT hanya di tujukan kepada orang-orang yang mampu saja yaitu panggilan ibadah haji. Dalam ibadah haji, Allah memperlihatkan manfaatnya kepada ummat manusia, di antaranya kebersamaan dalam hidup. Di hadapan Allah, semua manusia sama yang membedakan hanyalah taqwa.
  3. Panggilan Allah SWT yang mau tidak mau, suka atau tidak suka harus di jawab dan ini untuk semua umur yaitu kematian. Karena itu kita harus sadar bahwa hidup di dunia tidak kekal. Kematian tidak dapat di tunda atau di majukan walau sedetikpun.

Kawan

Dahulu, aku selalu menginginkan hadirnya seorang kawan.
Kawan belahan jiwa yang dengannya tawa dan tangis hadir.
Yang dengannya tercipta kisah tentang aku dengan jejak-jejak yang akan di ceritakannya pada dunia.
Kini aku mengerti.
Allah tak hanya mengabulkan adanya satu kawan.
Tapi beberapa kawan, dahulu aku tak mengerti.
Jika hanya satu, aku akan sangat bergantung dan Allah tak inginkan itu.
Banyak telinga, beragam karakteristik aku miliki.
Biar hati tak terlalu tertaut karenanya.
Tapi hanya karena Allah segalanya.

Allah selalu memberi apa yang aku butuhkan.
Bukan memberi apa yang aku inginkan.

Bantu aku untuk terus berfikir dan membuka mata hati.
Biar selalu dapat membaca hikmah dari setiap takdirku.
Aku ingin jadi manusia yang selalu bersyukur.

Bantu aku untuk selalu tersenyum dan bersyukur, Allah.


7 November 2010

Cinta Itu...

Cinta itu abstrak
Bahkan sang pecintapun tak mengerti
Apa itu yang bernama cinta
Lezatkah ia, nikmatkah ia, menyedihkankah ia

Sang pecinta hanya paham
Bila cinta merasuki dunianya
Menjadikan sebuah oase
Di tengah hiruk pikuk masalah yang menerpa

Sang pecinta merasa
Sebuah cinta mampu memberi warna
Di antara hitam putih garis hidupnya

Tapi, cinta seperti apa yang di rasa ?
Bila cinta menimbulkan wujud penghambaan
Merubah raja menjadi budak
Merubah berlian menjadi butiran pasir
Merubah manusia menjadi iblis

Cinta bukan hanya sekedar rela berkorban
Bila hanya satu hati yang tertawa
Sedang di sana hujanpun menangis

Cinta tak hanya perwujudan kalimat tanpa perbuatan
Kerinduan yang berujung airmata
Kesetiaan yang berakhir pengkhianatan

Jadi, apa yang sang pencinta rasakan  ?
Sedang makna cintapun masih tersamar

Cinta itu abstrak
Cinta itu beribu makna
Cinta itu ...


9 Juli 2010


Ibu Juara No. 1 Di Dunia


Dia tak mengenal cinta
Namun sedalamnya makna telah tergores
Wujud kesetiaan nan abadi
Cermin luhur prilaku masa lalu

Hatinya sedalam samudera
Sebongkah misteri tiada terpecah
Hanya bahagia tersirat
Sedang duka entah kemana

Bagai berlian di bebutiran pasir pantai
Bersinar meski terabaikan
Sungguh tak akan padam
Di hati para kaum tiran

Keluguan wanita ayu
Tak terbalut tirai palsu
Gilasan roda-roda zaman
Dia mampu bertahan

Sebuah ketulusan terpancar
Hanya ingin bersinar
Bilakah gelap
Hanya dia seorang

Untaian kata-kata  terindah
Terhaturkan untuknya seorang
Cinta kasih sepanjang zaman
Tak terbalas intan berlian


Dedicated to : Ibuku (Siti Kalimah)

19 Juli 2011


Hadits

Rasulullah bersabda :
Mukmin sejati adalah yang mampu memberikan  rasa aman baik dalam hal ekonomi maupun bagi keberlangsungan hidup orang lain. Muslim sejati adalah yang mampu membebaskan orang lain dari penindasan lisan dan tangan (kekuasan) nya. Mujahid atau pejuang sejati adalah yang mampu mengendalikan diri untuk tetap di jalan Allah (kebenaran). Dan penghiijrah sejati adalah yang berhasil menghijrahkan dirinya jauh dari perbuatan salah dan dosa.
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)


Rasulullah bersabda :
Sesungguhnya pada dirimu ada dua perangai yang di cintai Allah yakni sifat lemah lembut (sabar) dan ketenangan (tidak tergesa-gesa).
(HR. Muslim)


Perkataan yang baik itu adalah sedekah.
(HR. Bukhari)


Bukanlah seorang mukmin itu yang jadi pencaci, pelaknat, bukan juga yang suka berkata kotor atau lidahnya suka menyebut kata-kata yang hina.
(HR. Tirmidzi)


Sesungguhnya seorang hamba bisa saja mengucapkan sepatah kata yang bisa menimbulkan kemurkaan Allah, yang bisa jadi ia tidak pernah memperdulikan ucapannya tersebut, namun karena ucapan itu ia terjerumus ke dalam neraka jahannam.
(HR. Bukhari)


Sabda Rasul tentang ciri-ciri wanita shalihah :
Yang selalu membuat suaminya bergembira bila di pandang ; yang selalu taat kepada suaminya dan yang tidak pernah melanggar perintahnya ;  serta tidak berkhianat dalam mengelola harta suaminya tersebut.
(HR. An Nasa'i)


Janganlah kalian berkarakter lemah, sehingga mengatakan, jika orang-orang baik kitapun akan baik dan jika mereka buruk kitapun buruk. Namun kokohkan kepribadianmu. Jika mereka baik, kalianpun harus berbuat baik, jika mereka buruk janganlah berbuat zhalim.
(HR. Tirmidzi)


Wahai Aisyah, bersikap lembutlah. Sesungguhnya Allah jika menghendaki kebaikan pada sebuah keluarga, niscaya Dia akan mengkaruniakan  sikap lemah lembut kepada mereka.
(HR. Ahmad)


Aku menjadi saksi di hadapan Allah bahwa tidaklah seseorang yang berakal terlanjur berbuat salah (lalu menjadikannya sebagai ibroh sehingga ia tidak terjatuh pada lubang yang sama dua kali) melainkan Allah akan mengangkat derajatnya hingga menyediakan tempat kembali baginya berupa surga.
(HR. Thabrani)


1 dinar yang kamu infaqkan di jalan Allah, 1 dinar yang kamu infaqkan untuk memerdekakan budak, 1 infaq yang kamu shodaqohkan kepada orang miskin dan 1 dinar yang kamu infaqkan kepada keluargamu, maka yang paling besar adalah yang kamu infaqkan kepada keluargamu.
(HR. Muslim dari Abu Hurairah)


Wanita yang di nikahi karena salah satu dari beberapa faktor : kecantikannya, hartanya, akhlaqnya dan agamanya. Hendaklah kalian memilih wanita yang baik agama dan akhlaqnya, niscaya kalian akan beruntung.
(HR. Ahmad dan Hakim dari Abu Sa'id Al Khudri)


Wahai Dzat yang membolakbalikkan hati, kokohkanlah hatiku di atas agamaMu, Wahai Dzat yang merubah-rubah hati, kokohkanlah hatiku di atas ketaatan kepadaMu.
(HR. Tirmidzi, Ahmad, dll)


Rasulullah bersabda :
Perumpaan orang mukmin yang membaca Al Qur'an adalah seperti bunga uttrujah, bau harumnya dan rasanya lezat. Orang mukmin yang tak suka baca Al Qur'an seperti buah kurma, baunya tidak begitu harum tapi manis rasanya. Orang munafik yang membaca Al Qur'an ibarat sekuntum bunga, berbau harum tapi pahit rasanya dan orang munafik yang tidak membaca Al Qur'an seperti buah hanzalah, tidak berbau dan rasanya pahit sekali.
(HR. Bukhari dan Muslim)


Rasulullah bersabda :
Marah itu dapat merusak iman seperti pahitnya jadam merusak manisnya madu.
(HR. Baihaqi)


Allah SWT berfirman sebagaimana di sebutkan dalam hadits Qudsi :
Wahai anak Adam, ingatlah kepadaKu ketika kamu marah. Maka Aku akan mengingatmu jika Aku sedang marah (pada hari akhir).


Rasulullah bersabda :
Orang kuat bukanlah yang dapat mengalahkan musuh, namun orang kuat adalah orang yang dapat mengontrol  dirinya ketika marah.
(HR. Bukhari dan Muslim)


Rasulullah bersabda :
Janganlah engkau marah dan surga bagimu.
(HR. Ibnu Abid Dunya dan Thabrani)




Quote From 5 Cm : Donny Dirghantoro

A Life without a risk is a life unlived


A woman's heart is deeper than the ocean for a secret.
 -Kate Winslet (Titanic)-


We are the champion my friend and we'll keep on fighting till the end.
 -Queen-


Generasi mendatang akan sulit mempercayai bahwa sesuatu yang menakjubkan ini pernah ada dalam darah dan daging, serta berjalan di atas muka bumi.
-Albert Einstein-


Dan semuanya akan tambah indah kalo tetap jadi diri sendiri, bukan orang lain.

    Sesuatu yang pasti di dunia ini adalah ketidakpastian. Semua relatif. Tuhan memelihara ketidakpastian itu pada seluruh umat manusia agar manusia terus belajar, terus bermimpi dan ujung-ujungnya kita akan kembali padaNya.


    I'm enough of an artist to draw freely upon my imagination. Imagination is more important than knowledge. Knowledge is limited. Imagination encircles the world.
     -Albert Einstein-


    Manusia yang nggak percaya sama Tuhan sama saja dengan manusia yang nggak punya mimpi. Cuma seonggok daging yang punya nama.

    Our greatest glory is not in never falling, but in rising everytime we fall. -Confucius-

    The man with the greatest soul will always face the greatest war with the low minded persons. 
    -Albert Einstein-

    Orang yang paling bijaksana adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya tidak tahu.
    -Socrates-


    Orang yang mengetahui apa yang baik akan selalu berbuat baik.
    -Socrates-


    Every man dies, not every man really lives.
    -Braveheart movie-


    Manusia mendapatkan sesuatu dari manusia lain. Manusia melepaskan sesuatu dari manusia lain. Manusia menjadi manusia karena manusia lain atau mungkin ada juga  manusia yang menjadi manusia kembali karena manusia lain. (Bagi umat manusia, manusia itu suci).
    -Seneca-


    Sebuah negara tidak akan pernah kekurangan seorang pemimpin apabila anak mudanya sering berpetualang di hutan, gunung dan lautan.
    -Sir Henry Dunant-


    Kalau kita memilih bersikap negatif sama kegagalan kita akan menganggapnya sebagai sesuatu yang buruk. Sesuatu yang menghalangi jalan kita. Kita seolah bikin tembok. Tapi kalau kita bersikap positif sama kegagalan kita, kita akan menganggapnya sebagai suatu pelajaran yang amat berharga yang telah Tuhan berikan untuk kita. Kita ibarat bikin pintu ke jalan baru, bukan tembok.


    Dalam kehidupannya setiap manusia akan terjebak dalam sebuah gua gelap yang berisi keteraturan, kemapanan dan mereka senang berada di dalamnya. Karena mereka terbuai dengan segala kesenangan di sana dengan apa yang telah mereka capai, hingga akhirnya mereka takut keluar dari gua tersebut, mereka memang bahagia tetapi diri mereka kosong dan mereka tidak pernah menemukan siapa diri mereka sebenarnya. Mereka tidak punya mimpi.
    -Plato-


    Kalau kamu mau menulis ya tulis aja, jangan pernah mikir, langsung nulis aja jangan pakai mikir.
    -William Forrester-


    Kritik itu adalah pengorbanan dari seseorang yang mungkin telah mengorbankan rasa nggak enaknya sama kita, entah sebagai seorang teman atau rekan kerja, semata-mata hanya untuk membuat diri kita lebih baik.



    Sindrom "New Year"

    Empat hari lagi kita akan meninggalkan tahun baru masehi 2011 dan menuju ke tahun pergantian 2012. Banyak orang menaruh harapan besar di tahun baru tersebut. Ada pula yang tak acuh akan datangnya tahun 2012. Tiap tahun berganti dan tiap tahun pula perayaan pergantian tahun baru tersebut selalu di sambut istimewa. Seolah-olah pergantian tahun adalah sesuatu yang istimewa, awal di mana kita bisa merubah sesuatu yang kurang baik menjadi lebih baik.

    Tapi saya setuju untuk merubah sesuatu yang kurang baik menjadi lebih baik. Meskipun fase perubahan tersebut bukan hanya di dasarkan pada pergantian tahun tapi setiap saat. Berusaha terus menerus memperbaiki diri.

    Jangan sampai episode pergantian tahun yang nantinya akan menjadi fase perubahan di awali dengan sesuatu yang kurang baik. Bukan lagi rahasia, jika banyak orang yang sangat merencanakan acara pergantian tahun secara istimewa. Teramat istimewanya tahun baru masehi, bahkan ada yang tidak pede jika ia tidak pergi ke suatu tempat untuk merayakannya. Teramat istimewanya, tak jarang ada yang rela menghabiskan dana besar-besar guna memperingati pergantian tahun baru masehi. Padahal pergantian sebenarnya bukan berdasarkan tahun tapi bagaimana kita merubah diri kearah lebih baik. Sayang sekali jika kita rela melakukan hal yang "dahsyat" pada malam tahun baru, tapi menginjak tanggal 1 Januari semangat tahun baru seperti hilang tak berbekas dan kita masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

    Tidak salah bagi kita untuk merayakan pergantian tahun asalkan niat dan pengaplikasikannya benar. Bukan dengan pesta besar-besaran yang cenderung masuk ke dalam kategori pemborosan. Atau perayaan yang menjurus pada kemaksiatan. Tapi  rayakan semua itu dengan introspeksi, karena pada dasarnya bukanlah deretan angka yang bertambah, dari 2011 bertambah satu angka menjadi 2012. Melainkan usia bumi dan manusia yang kian berkurang. Untuk apa kita merayakan berkurangnya usia bahkan hingga bermegahan.

    InsyaAllah, perbaikan bisa di lakukan tanpa menunggu tahun berganti tapi tiap saat. Ketika kita khilaf, langsung minta ampun kepadaNya.

    Bersibuk-sibuklah menyiapkan sesuatu yang terindah untuk bekal akhirat nanti. Saling mengingatkan dalam kebaikan.

    Semoga di tiap waktu yang berganti, kita berkesempatan dan selalu menyempatkan diri untuk terus bermuhasabah atas kekhilafan yang pernah terjadi dan mimpi-mimpi indah kita yang bermuara pada satu tujuan yaitu keridhoan Allah. Semoga Allah senantiasa memberikan kelembutan hati kepada kita khususnya saya dalam menerima semua kritikan atau kebenaran guna peningkatan kualiats diri ke arah yang lebih baik. Karena kebenaran adalah mutlak dari Allah dan kekurangan adalah dari saya pribadi.


    28 Desember 2011


    Episode Galau

    InsyaAllah, saya ingin mengusahakan untuk dapat menulis setiap hari. Meskipun aktifitas saya terlihat monoton, tapi saya ingin lebih peka. Mengambil manfaat atau pelajaran bahkan dari hal yang sepelepun.

    Hari ini, saya belum mendapatkan sesuatu yang berarti, tapi saya ingin tetap menulis. Kali ini saya ingin menceritakan perasaan yang sedang saya alami saat ini. Sesuai dengan judul tulisan saya, memang saat ini saya sedang merasakan episode galau. Bukan hanya ABG saja loh yang suka galau, saya pun seperti itu. Maklum masih muda. Tapi kali ini bukan masalah percintaan. Sayang sekali otak saya di pakai untuk hal-hal yang masih bersifat meraba-raba.

    Hari ini kegalauan membuat kepala saya pusing. Karena terlalu banyak keinginan yang bergelayut di dalam kepala tapi bingung untuk merealisasikannya. Mungkin saya yang terlalu banyak berfikir tanpa bertindak atau takut bertindak karena takut resiko. Tapi entahlah, setelah saya fikir-fikirpun lebih baik saya tak melakukannya. Aneh ya ?? Kalau ujung-ujungnya tidak di lakukan untuk apa memikirkan suatu hal.

    Itulah saya. Seringkali masih terjebak pada kesuksesan atau tindakan orang lain. Suatu waktu ada seseorang yang membuat ini, saya ingin. Kemudian ada yang pergi ke sini, saya ingin. Ada yang sukses dengan melakukan ini, saya ingin.

    Pusing sekali rasanya jika saya harus terjebak pada semua hal yang sebenarnya belum tentu saya bisa lakukan. Minimal belum tentu hal tersebut cocok untuk saya. Karena baik untuk orang lain belum tentu baik untuk saya. Saya sangat faham akan kalimat itu, tapi berkali-kali pula saya sering pula dan tanpa sadar kembali terpengaruh pada bisikan-bisikan pengaruh dari informasi luar.

    Sayapun tak ingin membatasi pengetahuan saya hanya karena ketakutan terjebak dalam perilaku orang lain. Saya yang harus terus belajar untuk bisa menyesuaikan antara kemampuan dan fakta. Saya harus terus melihat lingkungan luar hanya sebagai penambah wawasan. Jika memang dapat di terapkan ke dalam diri saya, bisa saya lakukan jika tidak mungkin hanya menjadi warna warni ilmu.

    Yang saya pernah dengar dari ucapan Mario Teguh, bahwa kegalauan di usia muda itu lebih baik di banding merasa nyaman. Kenapa ?? karena galau yang berasal akibat dari beberapa pilihan untuk kemajuan lebih baik dari kenyamanan yang di rasa saat ini. Sifat galau menandakan bahwa seseorang ingin maju. Makanya ia bingung memilih yang terbaik untuk sesuatu di depan.

    Apakah kegalauan yang saya rasakan masih sejalan dengan perkataan Mario Teguh tersebut ?? Semoga saja seperti itu. Supaya yang saya lakukan menjadi tak sia-sia. Kan Allah menciptakan sesuatu tak pernah sia-sia, jadi di manfaatkan saja otak untuk berfikir. Kemudian nantinya, apakah itu baik atau tidak bagi kita, pasti Allah punya cara tersendiri dalam memberikan sinyalNya. Jika baik, lanjutkan. Jika tidak, ya hentikan saja.

    Bismillah, saya akan terus mencoba memperbaiki diri, menyehatkan otak dan hati dengan hal-hal yang berguna.

    27 Desember 2011

    Menembus Batas Kesabaran

    Betapa sulitnya kita menahan amarah, betapa tak mudahnya mempraktekkan sifat sabar. Banyak orang yang menguasai teori kesabaran tapi tak banyak yang mampu mengaplikasikannya dalam keseharian. Bisa jadi di antara orang-orang tersebut adalah saya. Untuk itu, hari ini saya ingin membuat sedikit catatan lagi sebagai pengingat diri sendiri khususnya dan kawan-kawan sekalian.

    Kemarin saya hadir dalam undangan pernikahan seorang kawan. Saya hanya ingin mengambil satu adegan dalam perhelatan sakral tersebut. Yaitu tatkala para undangan mengantri makanan. Saya lihat, mereka begitu sabar menanti dalam antrian untuk mendapatkan makanan yang mereka sukai. Antrian yang saya lihat cukup panjang, tapi saya tak mendengar adanya keluhan yang terlontar. Mungkin saja karena tempatnya cukup kondusif, berada di dalam gedung mewah dan ber-AC. Bisa di bilang cukup nyaman.

    Tapi sayangnya, jarang saya melihat kesabaran seperti itu jika kondisi yang di hadapi jauh dari kesan kenyamanan. Misalnya, ketika kita sedang berada di dalam angkot menuju tempat kegiatan. Tak sesuai dengan kenyataan dan terjadilah kemacetan. Perkiraan waktupun jauh melesat, yang tadinya di perkiraan pukul segini harusnya sudah sampai tujuan ternyata masih di jalan karena terjebak kemacetan.

    Melihat dua kondisi di atas, terdapat persamaan yaitu sama-sama mengantri untuk mendapatkan sesuatu yang di inginkan. Tapi sangat berbeda dalam prosesnya. Memang jika di lihat kondisinya sangat bertolak belakang. Jika yang pertama kondisinya sangat kondusif dan tidak dikejar waktu sedangkan yang kedua seperti di kejar waktu.

    Jika di telisik maka cara penyelesaian dari kedua kondisi di atas adalah kesabaran. Jika pada kondisi pertama kita bisa sabar karena kondusif, mengapa kita tak bisa membuat kondisi yang kedua pun menjadi kondusif.

    Karena kondusif bukan tercipta dari suasana sekitar tapi dari hati kita, dari diri kita. Kenyamanan akan tercipta jika kita bisa membuatnya nyaman bahkan ketika dalam situasi yang tergolong menyebalkan.

    Jika saya berkata, bahwa semua hal pasti akan kembali pada Allah termasuk masalah ini. Memng benar yang saya rasakan seperti itu. Kita butuh Allah. Karena semua masalah hanya bisa teratasi jika kita mengingat Allah dan menyerahkan semuanya kepada Allah. Sedikitlah melembutkan hati untuk mengingatNya bahkan ketika dalam suatu keadaan yang menghimpit. Jika belum percaya dengan teori yang saya katakan, bisa di laksanakan. Memang tak ada kuncinya selain melembutkan hati. Ingatlah Allah, merasai Dia hadir di dekat kita. Hanya orang-orang yang yakin yang bisa membuktikannya. Yakin akan kasih sayang Allah. Yakin akan kuasa Allah. Karena Allah teramat sayang kepada hambaNya. Jangan melulu menuruti hawa nafsu. Minimal berfikirlah dampak buruk yang akan terjadi pada lingkungan sekitar jika menuruti bisikan nafsu. Saya yakin hawa nafsu tak akan bisa menyelesaikan satu masalah pun.

    Kita memang bukan makhluk sempurna, tapi bukan juga makhluk yang berhenti untuk mendekati kesempurnaan. Yah, meskipun kita tertatih mendekatiNya, mencapai ridhoNya tapi Allah akan tetap menilai proses kita.

    Semoga kita selalu di lindungi dengan sifat kesabaran dalam situasi apapun. Aamiin.

    26 Desember 2011



    Sebenarnya Kita

    Semalam saya mendapatkan suatu pelajaran baru, yang berasal dari hal sepele. Tapi memang, tidak salah jika dalam Al Qur'an berkali-kali Allah menyuruh kita untuk berfikir. Karena semua keindahan, kabar gembira, kasih sayang Allah bahkan sampai azabNya hanya dapat di cerna hanya oleh kaum yang berfikir. Kenapa banyak yang kaum yang ingkar ?? karena kebanyakan dari mereka hanya menuruti hawa nafsu tanpa mau berfikir mengenai kekuasaan Allah, kesalahan mereka akan penyembahan terhadap bukan selain Allah. Semoga kita bukan termasuk dalam golongan yang ingkar. Aamiin.

    Kembali pada pelajaran yang baru saya dapatkan semalam. Bisa saya simpulkan menjadi seperti ini :
    Jika kamu ingin mengetahui bagaimana orang lain menilai dirimu, atau kamu ingin mengetahui bagaimana sifat aslimu di mata orang lain maka simaklah perkataan orang yang sedang kesal atau sedang marah kepadamu karena biasanya apa yang di katakannya adalah jujur atau benar.

    Itu hanyalah hasil dari analisa saya sendiri. Menurut saya, jika seseorang sedang kesal, maka otomatis ia akan mencurahkan segala hal yang selama ini mengganjal di hatinya. Termasuk hal-hal yang tidak di sukai dari orang lain.

    Tapi perlu di perhatikan, bisa jadi apa yang di katakannya itu  benar.

    Secara manusiawi kita pasti kesal jika ternyata secara tiba-tiba ada seseorang yang menjudge diri kita. Kita akan marah, kita akan membalas perkataannya. Kita akan balik membuka kejelekan orang tersebut. Atau minimal kita akan membantah habis-habisan bahwa apa yang di katakannya tidaklah benar.

    Jika seperti itu adanya, mungkin kita belum siap akan segala kritikan atau pendapat orang lain yang bersebrangan dengan diri kita. Memang tak mudah, jika kita rasa telah berbuat yang terbaik yang kita bisa. Lalu ternyata masih ada saja yang tiba-tiba mengkritik apa yang kita lakukan.

    Seperti itulah, tiada gading yang tak retak. Sebaik-baik usaha yang kita lakukan pasti masih ada saja kesalahan yang terbersit baik sengaja atau tidak. Jadikan saja semua itu sebagai introspeksi atas kinerja kita selama ini sebagai hamba.

    Semoga kita selalu di berikan kelembutan hati untuk bisa menerima semua hal yang datang dari luar dengan bijaksana, baik itu kritikan, pujian, bahkan cacian sekalipun. Karena kita hanya bisa berusaha sebaik-baiknya dan penilai bukanlah kita. Orang yang paling bijaksana adalah orang yang mau menerima masukan dari orang lain.

    Semoga semua tulisan ini, yang berasal dari pengalaman saya juga menjadi pengingat dan pembelajaran diri saya pribadi yang masih sering khilaf.


    25 Desember 2011



    Tentang Hipokrit

    Jika saya membaca kembali tulisan-tulisan saya. Ada yang terasa aneh. Bukan karena hasil plagiatisme atau semacamnya, tapi karena bahasanya menurut saya kok baku sekali. Saking bakunya, seorang kawan pernah tak percaya bahwa yang saya tulis adalah tulisan saya. Mengapa demikian ?? Karena jika saya berbicara, saya tak pernah bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selalu apa adanya dan pastinya kurang jelas (hal itu yang membuat saya lebih berani menulis di banding berbicara). Yah, kalau menurut saya, hanya berusaha untuk menutupi kelemahan dan memunculkan kelebihan. Tapi dengan menulis langsung di blog saya, bukan bermaksud pula membuka aib, hanya ingin apa yang saya alami bisa di ambil hikmahnya.

    Jika berbicara saya tidak bisa berbahasa baku, maka sebaliknya. Dalam tulisan pun jarang saya bisa menggunakan bahasa yang asal-asalan. Baku sekali terlihat. Saya sendiripun merasa aneh dengan hal tersebut. Keanehan yang menjadi sebuah anugerah dari Allah.

    Semoga saja keanehan yang saya miliki bukan tergolong sifat "hipokrit". Saya baru tahu arti kata itu kemarin, itupun karena tidak sengaja membaca artikel sebuah blog dan terdapat kata hipokrit. Karena penasaran, saya tanyakan pada mbah google. Ternyata artinya hampir sama dengan munafik. Orang yang berbicara baik di mulut namun memiliki niat buruk dalam hatinya. Atau orang yang berpenampilan manis tapi sebenarnya hanyalah sebuah topeng yang menyembunyikan kebusukan. Na'udzubillah.

    Semoga kita semua di jauhkan dari sifat hipokrit atau munafik. Sayapun hanya berusaha menjadi diri saya apa adanya di manapun saya berada. Menyesuaikan diri dalam keadaan apapun. Mengikuti kata hati.
    Seorang teman pernah berkata, Ikuti kata hati bukan karena siapa atau dimana kita berada.

    24 Desember 2011

    Izinkan Aku Menjadi Mataharimu


    Izinkan aku menjadi mataharimu
    Bila siang ku terangi kau sendiri
    Bila malam tiba kutitipkan cahayaku pada purnama
    Karena sesungguhnya aku selalu berwujud

    Dengan atau tanpa kata
    Biarkan aku menyapa dengan hatiku
    Meski hanya sebuah bisik
    Semoga kau dengar seruan cintaku

    aku bukan medan terjal yang kau daki
    yang kan terinjak tapak gagahmu
    aku adalah tongkatmu untuk mendaki puncak
    ketika kau terseok, aku akan menopangmu
    dengan genggam erat selalu tersirat

    aku adalah butir cintamu yang kau tabur
    kelak tangkainya kan menusuk perlahan
    namun jangan kau melemah karenanya
    karena kita adalah butir-butir cinta yang menyatu

      
    7 Oktober 2011


    Blind


    Ketika sang buta melangkah dalam titian bumi
    Tanpa tongkat tanpa penuntun
    Hanya merayap mengais pijakan
    Untuk tetapkan langkah
    Berjalan seiring mata hati menatap

    Siang dan malam
    Tiadalah berarti bagi sang buta
    Gelap semakin pekat
    Cahaya hanyalah redup yang tersisa
    Masa yang bergulir
    Hanyalah deretan kisah baku

    Kadang batu maupun kerikil
    Menjadi sahabat yang siap menyandung
    Tanpa tahu perih di hati
    Pun dikala hati merintih
    Ingin berkata tapi suara
    Telah tenggelam gema

    Bukan tak mau
    Sang buta tegak melangkah
    Hadapi dunia berkawan tekad
    Tapi tanpa tongkat, mungkinkah ?

    Amarah


    Tak selamanya hati berkarib pada fikir
    Menyelusur angan dalam buaian
    Menata rapi barisan impian
    Yang tergores dalam bingkai mimpi

    Bila hati teriris mengiris
    Menahan runtuhnya pedih
    Hingga tubuh lunglai terayun angin
    Selayaknya ilalang
    Pasrah tersapu hembusan nafas alam
    Tanpa fikir dalam genggaman

    Seketika angkuhpun muncul
    Warnai hati yang tak lagi putih
    Hitam berkelebat noda
    Entah siapa ruh yang meraga kini
    Sampai tubuhpun tiada bertuan
    Bergerak tanpa batas
    Dan berakhir pekat


    16 Desember 2006

    Tangisan Malam


    Dalam lautan dosa
    Aku tenggelam tanpa jiwa
    Buih-buih nista tertelan
    Hembuskan sesak dalam dada

    Jauh kumelayang
    Diantara luapan rindu
    Namun tak selalu berbekas
    Lagi singgah disudut kalbu

    Pagi kumencari celah
    Gerakan raga untuk cinta
    Meski tak selamanya suci

    Ribuan khilaf tergores bisu
    Dengan hati atau tiada
    Aku gundah dan menyesal
    Kala mentari tenggelam di ufuk barat

    Dan derai air mata menghujan
    Dikesunyian purnama
    Tanpa kawan
    Hanya pelita yang berpijar
    Terangi hati gulita
    Agar esok tiada lagi tercipta
    Kisah dosa yang membuku


    Cerita Dari Balik Air


    Lagi, indonesia hanyut
    Terendam air mata bumi yang terus mengalir
    Pun tak jua satu nafas tersentak
    Mengingat bumi yang kini muram
    Tak tampak senyumnya bersinar

    Disini mereka merintih
    Dan disana duka menyelimuti mereka
    Seluruh harta tiada lagi bermakna
    Terendam bersama sampah
    Hanya raga yang tersisa

    Salah siapa?
    Semua bisu semua kelu
    Semua saling menuduh
    Seolah tak acuh dan menutup mata
    Mungkin seonggok sampah yang terserak mampu menjawab
    Bersama batang pohon yang tak lagi kokoh

    Mungkin mereka menjawab
    Ini ulah manusia
    Dan kami adalah korban

    Nafas Cinta


    Apakah nafas cinta hanya berhembus
    Di kedalaman hati duniawi
    Tak peduli noda tak peduli nista
    Semua dijalani tanpa haluan

    Satu cinta yang mungkin suci
    Atau kini tak lagi murni
    Masih terbentang
    Di samudera berombak asmara

    Jalinan putih datangkah dari hati suci
    Serbuan pasukan petaka
    Mengejar insan yang kini lengah

    Dimana sucinya cinta
    Yang terus berkumandang
    Menghalau derasnya cinta Sang Illahi
    Takkan surut walau setetes
    Bahkan menjadi mata air
    Untuk hamba yang haus
    Dan gersang di padang nista


    Jangan Bersedih


    Jangan bersedih….
    Andai tanganmu tiada mampu menyentuh ujung langit
    Sedang mereka terbang bersama keangkuhan
    Beri keyakinan bahwa dunia adalah sementara
    Jangan bersedih.....
    Andai matamu hanya mampu menatap langit-langit
    Sedang mereka berkelana dengan khilaf
    Yakin, kau akan sakit bila menatap jauh keluar
    Jangan bersedih....
    Bila air matamu dapat mengalir begitu deras
    Sedang mereka terbahak-bahak
    Sungguh, air matamu adalah wujud keimanan
    Jangan bersedih....
    Jika engkau tiada beruang karena engkau berikan
    Sedang mereka begitu tamak dan loba
    Sungguh, hartamu sesungguhnya adalah kekal disana
    Jangan bersedih....
    Bila engkau merasa asing di sini
    Sedang mereka begitu nikmatnya berbaring
    Benarlah engkau, bahwa dunia adalah sementara


    3 Juli 2009

    Aku dan Teman


    Teman adalah cermin diri
    Lihatlah temanmu itulah kamu
    Ku hanya mau teman sejati
    Menuntun menuju jalan Illahi

    Sendiri.. aku mengenal diri ini
    Bersama aku dapat berbagi
    Menuangkan canda dalam cawan persahabatan
    Tapi tak selamanya naungan teman kugenggam

    Ketika sendiri hampa seluruh isi hati
    Mau berbuat ini sendiri
    Melangkah berdiri sendiri
    Aku takut teman pergi

    Ku ajari diri ini
    Tak apa jikalau raga sendiri
    Namun hati dan jiwa tiada boleh sendiri
    Dekati Illahi untuk mengakhiri pencarian diri
    Menuju tempat tinggal sejati


    7 Juli 2009

    Selaksa Asa


    Selaksa asa yang ditabur dalam kebun kehidupan

    Untuk mengecap dunia semanis madu

    Merasakan akhirat sejernih telaga kautsar

    Bersatu padu dalam raga penuh azzam

    Berjalan menyusuri dunia

    Berlari menapaki jejak-jejak akhirat

    Dengan ilmu yang menjadi nafas

    Dengan dzikir yang menjadi detak jantung

    Sejenak azzam goyah

    Dibelai sepoi angin dunia

    Tak lagi berlari

    Dunia dan akhirat berdampingan

    Hidayah Rabb yang akan ditunggu

    Seketika mengantar raga kembali pada arah tujuan

    Buka hati untuk muhasabah diri

    Lena akan hancurkan diri

    Siapapun yang berkata

    Reguklah madu yang didapat

    Jadikan racun sebagai renungan

    Biar hati lapang menapak jejak di mayapada



     27 Agustus 2009








    Mendengar, Sangat Menyenangkan...

    Hari ini kawan baik saya berkunjung ke rumah saya. Karena memang kebetulan tempat kerjanya tidak jauh dari rumah saya. Bisa di tebak, karena sudah lama tidak bertemu maka banyak sekali hal-hal yang kami bicarakan. Mungkin tepatnya, saya lebih banyak mendengarkan kawan saya curhat. Tapi sungguh itu menyenangkan. Beberapa saat, saya biarkan dia mengungkapkan hal-hal yang mengganggu pikirannya. Hal-hal yang terpendam yang belum dia ceritakan kepada siapapun.

    Dia lebih banyak berbicara mengenai suasana tempat kerjanya. Ada beberapa orang karyawan senior yang tak pernah absen berbicara "kotor" tatkala sedang mengobrol, bagi mereka hanya hal-hal itu saja yang bisa membangkitkan selera humor. Kemudian dia berbicara tentang kawannya yang merasa senior pula bersikap seolah-olah kawan saya itu adalah bawahannya. Lain cerita, kawan saya menceritakan kisruh yang terjadi antar pimpinan di tempat kerjanya yang berimbas pada kinerjanya yang membingungkan.

    Sungguh, romantika bekerja...

    Sayapun memberikan masukan bahwa bisa jadi hal-hal yang kurang baik dapat menjadi ladang amal untuk kita bisa mewarnai mereka menjadi lebih baik atau jika tidak bisa kita cukup istiqomah untuk tidak terpengaruh. Dan kita cukup bertanggung jawab pada siapa kita harus konsekuen kepada si pemberi tugas. Jadi tak usah mengindahkan hal-hal yang tidak terlalu penting atau dengan orang-orang yang merasa berkuasa padahal sebenarnya dia bukan siapa-siapa.

    Memang, kadangkala kita di hadapkan pada hal-hal yang tidak sesuai dengan kesempurnaan yang terdapat dalam angan-angan kita. Kita inginnya begini tapi kenyataannya begitu. Kita juga tak bisa menjudge bahwa yang sedang kita alami selamanya akan berdampak buruk bagi kita. Bisa saja, itu adalah salah satu tangga yang Allah siapkan agar kita naik pada tingkat taqwa berikutnya.

    Dan kembali lagi, untuk bisa memahami bahwa semua hal bermakna adalah dengan mau merelakan telinga kita menjalankan fungsinya untuk mendengar lebih lama. Jika ada kesempatan untuk memberi masukan, maka kita bisa memberikan suatu pencerahan bukan penghakiman. Tapi adakalanya kita hanya cukup berdiam manakala kita belum bisa berbicara sesuatu yang baik.

    Semoga dengan menggunakan karunia yang Allah berikan yaitu mendengar kita bisa berusaha menjadi hambaNya yang lebih baik. Karena sebetulnya mendengar bukanlah hal yang sulit tapi juga tak mudah di lakukan. Hanya butuh kepasrahan diri untuk meringankan beban kawan-kawan yang sedang diliputi permasalahan.


    23 Desember 2011

    Bukan Hamba Biasa

    Kegiatan saya mungkin menurut banyak orang terlalu monoton. Dari senin hingga jumat hanya bekerja. Pergi pagi pulang sore. Terkadang ada acara sepulang kerja tapi itupun tak sering. Tapi seringkali hari sabtu dan minggu ada saja kegiatan yang saya ikuti, biasanya kegiatan alumni kampus yang saya ikuti atau kegiatan lain. Selebihnya saya menjadi anak rumahan yang baik.

    Tapi toh, dengan segala kekurangan yang saya miliki dengan berbagai penilaian yang orang berikan pada diri saya. Saya tak ingin menjadi hamba yang biasa. Hamba yang biasa, apa maksudnya ??

    Terkadang saya sebagai manusia memiliki keterbatasan untuk melakukan suatu hal. Sempat agak frustasi dengan pemikiran untuk memiliki kemampuan yang "wah" untuk bisa melakukan sesuatu yang berguna. Tapi rupanya Allah memberikan penyadaran kepada saya. Bahwa bukan mencari sesuatu yang tidak ada pada diri, tapi mencari sesuatu yang sebenarnya sudah menyatu dalam diri. Saya tau, sedikitnya saya memiliki kemampuan menulis meskipun masih tahap belajar. So, untuk sekarang itulah yang saya kembangkan. Karena saya ingin hakikat saya sebagai manusia tercapai yaitu menjadi manusia yang bermanfaat untuk manusia lainnya.

    Di antara kegiatan monoton saya sehari-hari, saya seperti di tuntut untuk lebih peka atas apa yang saya lihat. Saya memaksa otak saya berfikir lebih keras, lebih bisa merenungi hal-hal kecil yang terlihat sepele. Tapi saya yakin dari hal sepele, justru banyak hikmah yang bisa di ambil. Kemudian saya tuangkan ke dalam tulisan dan saya bagikan. Saya hanya berharap, sedikit yang saya lakukan bisa bermanfaat.

    Saya fikir, mungkin itulah cara Allah membantu saya hingga saya menjadi "sesuatu" di mataNya. Saya tahu di mata manusia mungkin saya banyak kekurangan, saya kurang pandai berkomunikasi dan sebagainya tapi saya hanya mencoba menonjolkan kemampuan yang telah Allah berikan untuk bisa di bagikan.

    Semoga Allah membantu kita semua untuk meniti jalan kepadaNya. Menjadikan kita "bukan hamba biasa" menurut caraNya. Kita hanya mampu bergerak dan berdoa. InsyaAllah ketika niat sudah terpatri, Allah yang akan membantu merealisasikannya.

    Allah sayang kita, teramat sayang.


    23 Desember 2011

    Ibu vs Pacar


    Masih dalam suasana peringatan hari ibu yang ramai di rayakan. Mulai dari beranda facebook yang mayoritas statusnya berkaitan dengan ibu, “I love u Mom”, “Selamat Hari Ibu”, “Mom, you’re my everything” dan sebagainya sampai pagelaran yang di selenggarakan di berbagai kota di Indonesia. Semoga saja sebelum kawan-kawan saya itu menulis status tersebut, sebelumnya mereka sudah mengucapkannya langsung kepada ibu mereka masing-masing. Karena saya khawatir, ucapan mereka tak terbaca oleh ibu mereka karena tidak semua ibu memiliki akun facebook.

    Mungkin judul tulisan saya kali ini sedikit aneh. Ibu melawan pacar ?? ini adalah penjabaran dari dua tulisan saya sebelumnya ( masih haruskah berpacaran ?? dan pacaran lagi ). Banyak yang menuliskan mengenai pacaran, keharaman hukumnya, efek buruk yang di timbulkan tapi entah mengapa tak jua membuat tradisi barat itu lenyap. Tapi, paling tidak siapapun yang menulis tentang hal tersebut bisa membuat orang-orang yang kini berada dalam lingkup pacaran atau penasaran ingin menjajalnya menjadi jera atau paham dari semua hal negatif yang di timbulkan dari perilaku buruk tersebut. Aamiin.

    Karena kali ini bertepatan dengan peringatan hari ibu maka saya akan mengambil tema seperti judul di atas.

    Ibu, seorang wanita mulia yang telah susah payah mengandung, melahirkan, mengurus kita dalam keadaan letih. Beliau berikan seluruh kesenangan dirinya hanya untuk buah hatinya. Hanya buah hatinya, yang sanggup menggeser prioritas hidup sang ibu terhadap hal lainnya.

    Khilafnya Hati Hamba



    Kita hanya seorang hamba yang seringnya melakukan khilaf. Sebentar melakukan kebaikan, kemudian di lain waktu kita kembali khilaf. Entah khilaf itu kecil atau besar, tapi jika di biarkan terus menerus akan menjadi besar. Karena tak ada dosa kecil jika di biarkan terus menerus dan tak ada dosa besar jika di sertai dengan istighfar.  Tapi baiknya jika tersadar sedang melakukan khilaf, cepatlah beristighar agar dosa tak semakin menumpuk. Jangan takut Allah tak akan mengampuni, karena Allah adalah Sang Maha Pengampun. Asalkan kita datang kepadaNya dengan segala kerendahan sebagai hamba bukan membawa selaksa keangkuhan.

     “Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai ampunan (yang luas) bagi manusia sekalipun mereka zalim…”
    (QS. Ar Ra'd : 6)

    “Sesungguhnya Allah taala membentangkan tanganNya pada waktu malam untuk menerima taubat orang yang berdosa pada waktu siang, dan Ia membentangkan tanganNya pada waktu siang untuk menerima taubat orang yang berdosa pada waktu malam, sehingga matahari terbit dari arah barat ( sampai kiamat ).”

    ( H.R. Muslim )


    Kita, khususnya saya seringkali khilaf. Dan fitrahnya manusia adalah melakukan kekhilafan dan kelalaian. Tapi bukan berarti hal tersebut dapat melegalkan seorang hamba untuk terus mengulangi kesalahan yang salam.

    Meskipun hanya terbersit di dalam hati, menganggap diri paling benar hanya karena mengetahui sekelumit ilmu. Padahal sungguh, hanya Allah yang Maha Mengetahui. Hanya Allah penggenggam perbendaharaan langit dan bumi. Rabbighfirlii…


    Awalnya...

    Bismillahirrahmaanirrahiim....

    Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kemampuan berfikir kepada manusia hingga menjadikannya berbeda dari makhlukNya yang lainnya. Manusia yang di ciptakan memang dalam bentuk yang paling sempurna.

    Shalawat dan salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita, Sang Pemimpin Ummat Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga dan sahabat. Semoga kita tetap istiqomah berada pada jalan cahaya, jalan kebenaran hingga nanti kita menghembuskan nafas terakhir.

    Akhirnya, blog yang selama ini saya idam-idamkan jadi juga. Sebenarnya sih ini modifikasi dari blog lama yang ga terurus, tapi karena dengan tekad dan usaha yang gigih (:D) untuk mengumpulkan tulisan saya yang berceceran, akhirnya saya usahakan dengan sepenuh raga, jiwa dan negara untuk serius memperbaikinya. Habis sayang banget kalo bikin baru lagi. Nama domainnya itu loh, saya banget. Emang sekarang tampilannya sederhana banget, tapi ga papa. Intinya isinya maknyoss (kata teh Ineu Ratna Utami). Semoga ajah kedepannya bisa lebih bagus tampilan dan isinya.

    Semoga juga semua yang saya tulis bisa bermanfaat bagi yang membacanya karena itu tujuan terbesar saya. Karena ini semua adalah anugerah dari Allah, berupa kemampuan menulis saya. Kiptiah is nothing, Allah is everything. Semua ini adalah ide Allah yang di titipkan kepada saya untuk di kembangkan hingga menjadi semua tulisan-tulisan ini.

    Saya juga ingin menjadi seperti "Rainkelana". Sebuah nama buatan saya, yang bermakna cukup dalam. Rain itu berarti hujan, hujan sudah pasti adalah rahmat dan manfaat. Sedangkan kelana adalah mengembara. Saya ingin berbagi manfaat dengan apa yang saya miliki, di setiap bumi yang saya pijaki. Meskipun tak banyak, paling tidak ada sesuatu yang bisa saya persembahkan. Juga sebagai pengingat diri, bahwa tidak ada yang Maha Agung, Maha Manfaat, Maha Hebat kecuali Allah. Saya hanya di titipkan secuil dari luasnya pengetahuan Allah. Karena Allah teramat sayang, DIA inginkan setiap hambaNya menciptakan makna bagi sesama.

    Selamat membaca dan menuai hikmah di belantara kata-kata yang saya rangkai. Semoga ada hikmah yang bisa di ambil. Mohon Maaf bila terdapat banyak kekurangan dalam blog ini. Saran dan kritik silahkan di tinggalkan pada kolom komentar. Terima kasih.

    Salam kenal,

    Hamba yang dhaif,
    Kiptiah

    Bermalam Bersama Dosa

    Bermalam bersama dosa
    Yang melekat hingga hati pekat
    Terlelap bersama ilusi
    Tentang bayang-bayang dunia

    Raga yang letih mencari dunia
    Mencari sesuap pangganjal perut
    Hingga isi nurani kian menyusut
    Terbunuh oleh nafsu yang membuncah

    Masapun takkan memetik
    Doa-doa tanpa jiwa
    Akan mengabut dalam hujan keangkuhan
    Bagi hidup yang terabaikkan
    Serasa Tuhan hanya angan-angan


    2 Mei 2008

    Bait Sisa

    Hanya ada sebait yang tersisa
    Dari sebuah puisi yang terangkai
    Terhenyak oleh takdir hidup
    Tak sabar akan segala derita

    Semuanya hanya sebuah pengukuhan
    Semuanya hanya sebuah ujian
    Bila ingin sebuah buku yang bercerita
    Mengenai keabadian cinta
    Kebahagiaan tanpa kata derita

    Tapi manusia menjadi lupa
    Seakan hanya dongeng malam
    Janji Tuhan menjadi bayang-bayang
    Yang hilang dalam keremangan malam


    2 Mei 2008

    Pantaskah ??

    Pantaskah...
    kita menangisi hilangnya kesenangan semu
    Sementara kita tertawa saat melakukan dosa

    Pantaskah...
    kita mengingat keburukan orang lain
    Sementara kita lupa aib yang melekat pada diri

    Pantaskah...
    kita malu untuk melangkah menuju Allah
    Sementara kita bangga saat kita berpaling dari-Nya

    Pantaskah...
    kita takut pada manusia
    Sementara kita berani menentang Allah

    Pantaskah kita...
    lupa pada Allah saat suka menghampiri
    Sementara kita meraung-raung saat duka menghimpit



    10 Juni 2005

    Adik Kecil KIta

    Adik kecil kita
    Mereka berlarian dijalan
    Berteman peluh dan debu
    Berpayung terik mentari

    Adik kecil kita
    Mereka tak lagi berseragam
    Hanya berfikir mencari makan
    Untuk bantu ayah bunda
    Mereka masa depan negeri
    Namun tak tersentuh hati nurani
    Adakh keinginan diri
    Untuk saling berbagi

    Adik kecil kita
    Biarkan mereka bahagia
    Tanpa terikat keangkuhan kota
    Dengan budi yang tertanam

    Adik kecil kita
    Kaki-kaki yang mungil
    Menari diatas impian suram
    Senyum yang tulus
    Memberi kehangatan di tengah malam



    8 Juni 2005

    Memoar Mukena Lusuh

    Sehelai mukena tua terbengkalai disudut rumah mewah
    Putihnya kini berganti coklat lusuh
    Mungkin termakan usia renta
    Bersama tikus-tikus yang berlomba melahapnya

    Dahulu...
    Bukanlah istana yang megah
    Yang menjadi ruang untuk mukena lusuh
    Hanya sepetak gubuk reot yang hampir roboh
    Penghuni-penghuninya senantiasa sujud
    Dengan mukena lusuh itu
    Menjadi sahabat di sepertiga malamnya
    Mengagungkan Tuhannya
    Meminta belas biar hidup tak hanya memelas

    Detik pun memetik doa si penghuni
    Lalu robohlah gubuk reot itu terinjak buldozer
    Berganti megahnya rumah bak istana
    Seiring berganti jua isi hati sang penghuni
    Tak ada lagi Tuhan dalam deru nafasnya
    Dalam detik hidupnya, dalam detak jantungnya
    Semuanya sirna karena sinar dunia

    Kini mukena itu mungkin telah lenyap
    Menjadi santapan tikus-tikus
    Seperti hati penghuni itu
    Putihnya kini menuai kusam
    Karena dunia yang telah di genggam


    12 Maret 2008

    Virus Merah Jambu

    Sebuah tabir telah terbuka
    Menelisik hati yang gulana
    Membisikkan satu kata yaitu cinta
    Yang bermula dari tatapan pertama

    Satu tatapan jatuh menelusur
    Kedalam bilik hati yang tak berpenghuni
    Bersemayam hingga berkembang
    Lalu mengoyakan jalan fikiran

    Angan terbang menuju nirwana
    Mengungkap sisi gelap dalam diri
    Kabut cinta hadir butakan mata
    Serasa indah semua dalam pandangan

    Berkata sebatas bahasa baku
    Lidah kelu meluruhkan keberanian
    Bulir bening mengalir dari pori-pori
    Kala cinta mendekati



    24 januari 2008

    Kakimu Mampu Menembus Batas

    Kakimu mampu menembus batas
    Yang orang kira terbatas
    Matamu mampu jauh menatap
    Yang orang kira perlahan sayu

    Kepalmu mampu mengoyak karang
    Yang orang kira kan lemah
    Hatimu mampu menampung sejuta tekad
    Yang orang kira kan berbias asa

    Orang berkata pada mentari
    Jangan letih menyinari
    Tapi engkau kan seperti mentari
    Jika tawamu mampu menutup deretan luka

    Lepaskan sandaranmu dari manusia
    Biarkan kaki berdiri dibumi
    Jika engkau ingin menangis
    Yakin. Itu airmata hatimu


    -2007-

    Air Mata Bumi

    Hutan yang hijau

    Memancarkan hawa

    Sejukkan diri dengan untaian rindu

    Sang petualang

    Namun kini

    Hawa itu lenyap

    Bersama nafsu kumandangkan ketamakan

    Kini daun-daun luruh

    Berhambur dalam sedih

    Jua bumi yang turut menangis

    Airmatanya tenggelamkan segala dengki dan angkuh

    Seluruh raga tak mampu berkata

    Jiwa raga luluh lantah

    Dalam sesal

    Dalam airmata bumi

    Peluk Aku Ibu

    Maafku tersemat didada

    Entahku bisa ungkapkan

    Atau hanya jadi selimut tidurku

    Kadang terbayang dan terlintas

    Janji baktiku untukmu

    Mungkin dunia telah menggenggamku

    Hingga kau tak mampu menyentuhku
    Hatiku terkoyak nafsu

    Mengejar cakrawala tanpa batas

    Hingga kau lelah dalam kehampaan

    Kau hanya bayangan

    Diantara hari yang bergelimang

    Mata kita sulit beradu

    Hatikupun terkotak-kotak bagai dadu

    Terngiang kata dari nurani

    Sandarkan aku didekapanmu

    Seperti bayi didada Ibu

    Paksa aku hempaskan semua

    Berjuta kubik nafsu yang menjeruji

    Lalu kutunaikan janji itu……..

    Kabut Rindu Ibu

    ada tetes bening yang siap menggenang

    yang menyapu gurat pilu

    renta makin tercipta diujung usia

    disudut peraduan ia menanti

    berkawan irama galau yang mengalun

    mengabutkan celah di kalbu

    raganya menggigil

    menahan rindu dendam

    detikpun menjeda kala mendengar

    untaian doanya

    yang tersebar bersama tiupan angin

    dan menggantung diujung langit airmata


    -2007-

    Akhir

    Detik menggumam

    Terburu memburu hari

    Berlomba bersama masa

    Diam….kata yang kan terpejam

    Menjadi seonggok sampah

    Larut dan diburai cacing tanah

    Cahaya dan kelam kan menyatu diujung dunia

    Tawanya menyeringai menanti detik

    Akan datang masa itu

    Disaat hati akan mati

    Tak acuh dan terus menjauh

    Disaat asma Tuhan hanya gema

    Ketika hamba tiada lagi berTuhan

    Pergulatan batin kian menipis

    Dan nafas tinggal deru tak bertuan



    -2007-

    Jika Ketika Berkata

    Ketika kuterlelap dalam buaian fana
    Ketika kuterselimuti resah dan gundah
    Ketika rasa nista telah bertahta
    Ketika hati merekam selaksa khilaf

    Ketika hati ingin merengkuh cinta
    Ketika cinta itu melanglang dinirwana
    Ketika kulelah menyapa cinta
    Ketika kusadar cinta itu semu

    Ketika aku adalah hamba
    Ketika jarak membentangi Kau dan aku
    Ketika pahala dan dosa menyapa
    Ketika itu aku tersungkur tanpa daya

    Ketika noda menggenggam sanubari
    Ketika cita dan cinta saling bertaruh
    Ketika disana tiada kejujuran
    Ketika aku adalah korban

    Ketika masa enggan menjeda
    Ketika kita terkapar mengejar masa
    Ketika sadar ia tiada
    Ketika sesal telah menyelinap


    -2007-

    Allah, Because Of YOU

    Memuji-Mu takkan pernah kubosan
    Karena Engkau Pencipta paling baik
    Bersama-Mu takkan pernah ku jemu
    Karena Engkau memeliharaku dari kesesatan

    Memanggil-Mu takkan pernah kuletih
    Karena Engkau takkan pernah berpaling dariku
    Didekat-Mu takkan pernah kusesali
    Karena Engkau menentramkan jiwa dan hatiku

    Mencintai-Mu takkan pernah kumerugi
    Karena Engkau adalah satu cinta abadi
    Membela-Mu takkan pernah kumerugi
    Karena Engkau penjanji jannah yang kunanti

    Berharap pada-Mu takkan pernah kuberhenti
    Karena Engkau pencipta asa menjadi nyata
    Mengimani-Mu takkan surut dalam hatiku
    Karena Engkau Tuhanku hingga kumati

    Manusia Kota Tua

    Debu-debu terhampar lebar
    Mengalasi kota yang kian tersulut usia
    Percikan polusi tertumpah mengawan
    Awasi gerak-gerik penghuni kota

    Perlahan dedaunan kian meranggas
    Mungkin lelah memayungi kecongkakan
    Riuh rendah alunan angin
    Kini tinggal pendaran gema

    Kala malam menjalar
    Gemintangpun enggan berpijar
    Mungkin terusik porak-poranda manusia malam
    Yang memecah keharmonisan alam

    Disini di kota ini
    Tawa bukanlah milik bersama
    Tawa hanya hak tuan-tuan
    Namun senandung tangis
    Menjadi irama disetiap sudut kota

    Disini tiada lagi warna putih
    Seluruhnya kusam termakan loba
    Sedang nuranipun kian mengeruh
    Makin menjauh dari hakekat
    Kehidupan mayapada


    2007

    Perjalanan Semu

    Cahaya merah tersibak
    Kala senja tengah menapak
    Menyeru jiwa-jiwa yang berbalut fana
    Menyapa Zat Maha Kuasa segera

    Tabir angkuh pun menyeruak
    Dari perjalanan panjang yang semu
    Berjuta dalih pun terkobar
    Membakar secuil iman tak menawan

    Sampai purnama menghias malam
    Dan hati jauh dari siuman
    Menghina diri menghamba syaithan
    Dan seruan perlahan terselubung kelam

    Lalu shubuh datang menutup malam
    Adzan bergema memanggil jiwa terlena
    Mungkin asyik bergumul dengan syaithan
    Terlelap diimpian usia panjang


    -2007-

    Sholatku Bersama Syaithan

    Ku hadapkan muka hatiku pada Pencipta
    Diriku hening dalam jiwa yang kerdil
    Ku mematut raga tuk Rabbku
    Ku mulai menyapa kekasihku
    Allahu Akbar!!!!!

    Lantunan kalam suci mengalir
    Dari bibir tempat cela bersemilir
    Dengan detak perlahan memetak masa

    Aku hanyut dalam cengkeraman
    Bayang-bayang terbentang
    Bergelayut dan menyulut khusyuk
    Aku berpaling
    Astaghfirullah!!!!!

    Sedetik penuhi ruang fikirku
    Hatiku selamat
    Imanku masih tersemat
    Ku rebahkan seluruhku terbuai sujud

    Semua pinta semua kesah tertumpah ruah
    Di Engkaulah aku berarti
    Dalam asma-Mu aku tenggelam
    Hanya aku hamba-Mu
    paling suci paling berarti
    Akulah penghuni jannah yang dinanti

    Astaghfirullah!!!!!
    Hampir kuterayu dan kalbu membisu
    Kuhadapkan kembali hatiku pada Pencipta
    Sedetik sujudku usai
    Ku bangkit direngkuhan Rabbku
    Assalamu’alaikum warrahmatullahiwabarokatuh!!!!!


    -2007-

    Munajat

    Hati mengadu mata beradu

    Berselimut imajinasi tatapan syahdu

    Jasad luluh dibuaian Pengasuh

    Temaram nampak malam kian menapak

    Sang kelu bersaksi sembunyi-sembunyi

    Guratan kalbu yang bertabur nafsu

    Semakin menganga koyakan iman

    Bersimpuh bersama lautan dosa

    Dalam hening dalam dzikir alam raya

    Alunan kata teruntai mendayu

    Ingin merayu Sang Kekasih di arasy

    Mengharap luapan pendaran cinta

    Membenamkan kalbu yang kerontang

    Dan kala pagi terbangun dari mimpi

    Kala hati lelah menampung berhala

    Satu cawan menanti terairi pahala


    -2007-