Artikel

Manusia Kini

Manusia kini, dengan keburukan yang semakin nyata dipandang
Semakin di umbar, seakan itulah diri mereka.....
Manusia kini, dengan kebaikannya yang langka
Semakin terasingkan, seakan itulah mereka sebenarnya...
Lalu apakah aku menjadi abu-abu????
Abu-abu karena aku adalah bukan hitam yang pekat
Dengan tumpukan dosa yang melekat
Tapi juga tak sebersih putih karena hati sering mencipta
Segala pedih untuk pribadi dan Makhluk Illahi

Setangguh apapun setegar karangpun
Akan rapuh terhempas badai yang guncangkan kalbu
Akan buta selayaknya menatap dalam kabut pegunungan
Namun bila badai sering menerpa
Bila kabut sering bersua
Mungkin akan menjadi edelweiss yang tangguh
Yang tegar kala pangrango diterpa badai, terhalang kabut
Tersiram hujan, tersengat terik mentari, di cabik pendaki
Terlupakan manusia...
Dia beda...dialah seabadi bunga yang tercipta
Hanya makhluk pilihan yang mampu memahami hakikat kehidupan
Mampu menjauh dari kebisingan
Mampu berbagi dengan alam
Mampu mendaki kesulitan mencapai kebahagiaan
Hanya dia yang mampu menatap edelweiss
Menatap edelweiss tercipta
Bukan semata hanya merogoh kantong menukar
Keabadian dengan sesuatu yang fana

Ketika manusia belajar pada hakikat pencapain edelweiss
Sesungguhnya, tiada lagi abu-abu yang menjadi abu
Tiada lagi kepala yang mendongak
Tiada lagi perut yang merintih perih
Karena alam akan memberi beribu makna
Ketika uang bukan sesuatu yang dipuja
Ketika ego diri harus dilumatkan
Tapi putih hati akan memberi sejuta arti
Bagi pribadi dan makhluk Illahi

19 September 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar