Bahkan dengan sebuah topeng
Akan muncul sebuah kebanggaan
Berlenggak lenggok menapaki panggung kehidupan
Hilir mudik pujian melewati langkahnya
Riuh suara tepuk tangan hidupkan nuansanya
Semua tersenyum, semua terkesima
Meski fatamorgana tak berjarak
Itulah melodi, irama detak persinggahan
Sepasang telinga tak mampu mendengar
Sepotong hati tak mampu merasa
Sepasang mata tak mampu menatap
Jika sejatinya ada wajah yang compang camping
Terkoyak topeng terikat
Entah ingin apa
Hatipun meraba menjawabnya
Hanya sebuah penilaian, sebuah pengakuan
Dari seorang, seratus bahkan berjuta manusia
Jika hanya sebuah raga ternilai indah
Keabadian tak meliputinya
Jika hati tercermin indah
Jiwa raga memantulkannya
Hanya Allah, benar hanya Allah
Sebaik-baik Penilai
Jelekkah aku, Indahkah aku
Biar Allah yang menilai
Seorang hamba hanya seonggok daging berjalan
Tiada makna meliputinya
Sujudnya, ibadahnya adalah makna hadir dirinya
Kala tapak hanya berjinjit menginjak bumi
Di intai makhluk yang berbisik sunyi
Hingga nanti menapak tegap di istana surga
18 Agustus 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar