Sebuah nasihat mayapada
Tertoreh dalam kitab tak bertinta
Terjalin melalui hembusan angin
Beranjak dari peraduan nan dingin
Karena sebuah makna tak menjadi bias
Manakala surya bersinar di atas singgasananya
Dan pujian terus mengalun kepadaNya
Bilamana beberapa hati menepi
Luapkan hakikat penciptaan
Sedangkan kata terus melantunkan makna
Sedangkan doa terus bersanding dalam sujud
Bias itu menjadi remah disudut pintu
Karena Rabb Sang Maha dari segala
Doa hanya irama surga
Nyanyian rindu para bidadari pada pendampingnya
Sedang sujud adalah suara langit
Dari ratapan bumi nan peri
Bila pujian kini tersingkir
Bila sujud kini terpinggir
Dan doa tersangkut di ujung asa
Hanya Allah sebaik-baik tempat meminta
Bukan untuk hati yang terjepit
Mengaduh sunyi di pinggir langit
Namun persembahan dari Sang Pencipta
Yang membalut tangis di ujung kelam
Karenanya bergelimang nista
Terpaku pada sajadah lusuh
Mata air surga mengalir
Terserak dalam bauran dosa
Bukan sedetik
Bukan setiitk
25 September 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar