Di siang yang mulai temaram
Tertutup mendung, mungkin akan hujan
Aku baca bait-bait puisi
Dari para penyair jalanan
Mereka bukanlah pujangga besar
Yang terlahir dari universitas terkemuka
Dan fakultas ternama
Bahasa mereka adalah bahasa impian
Yang dirangkai bersama debu jalanan
Peluh yang berceceran, lelah yang dikesampingkan
Panas yang menjadi kawan, dingin yang menjadi angin
Ada asa yang terselimuti gundah
Mampukah keluar dari jeratan angkara kuasa
Yang menjadikan mereka tiada padahal ada
Ada mimpi yang terjalin
Walaupun keyakinan kadang tak sejalan
Tersandung kepahitan yang terasa
Sangat menjerat kaki untuk melangkah
Kata-kata mereka adalah cermin
Perjalanan hidup yang semakin sempit
Sempit oleh aturan-aturan yang tercipta
Berkedok kebijakan
Yang sebenarnya adalah pemusnahan secara perlahan
26 Oktober 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar