Jika saya membaca kembali tulisan-tulisan saya. Ada yang terasa aneh. Bukan karena hasil plagiatisme atau semacamnya, tapi karena bahasanya menurut saya kok baku sekali. Saking bakunya, seorang kawan pernah tak percaya bahwa yang saya tulis adalah tulisan saya. Mengapa demikian ?? Karena jika saya berbicara, saya tak pernah bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selalu apa adanya dan pastinya kurang jelas (hal itu yang membuat saya lebih berani menulis di banding berbicara). Yah, kalau menurut saya, hanya berusaha untuk menutupi kelemahan dan memunculkan kelebihan. Tapi dengan menulis langsung di blog saya, bukan bermaksud pula membuka aib, hanya ingin apa yang saya alami bisa di ambil hikmahnya.
Jika berbicara saya tidak bisa berbahasa baku, maka sebaliknya. Dalam tulisan pun jarang saya bisa menggunakan bahasa yang asal-asalan. Baku sekali terlihat. Saya sendiripun merasa aneh dengan hal tersebut. Keanehan yang menjadi sebuah anugerah dari Allah.
Semoga saja keanehan yang saya miliki bukan tergolong sifat "hipokrit". Saya baru tahu arti kata itu kemarin, itupun karena tidak sengaja membaca artikel sebuah blog dan terdapat kata hipokrit. Karena penasaran, saya tanyakan pada mbah google. Ternyata artinya hampir sama dengan munafik. Orang yang berbicara baik di mulut namun memiliki niat buruk dalam hatinya. Atau orang yang berpenampilan manis tapi sebenarnya hanyalah sebuah topeng yang menyembunyikan kebusukan. Na'udzubillah.
Semoga kita semua di jauhkan dari sifat hipokrit atau munafik. Sayapun hanya berusaha menjadi diri saya apa adanya di manapun saya berada. Menyesuaikan diri dalam keadaan apapun. Mengikuti kata hati.
Seorang teman pernah berkata, Ikuti kata hati bukan karena siapa atau dimana kita berada.
24 Desember 2011
Jika berbicara saya tidak bisa berbahasa baku, maka sebaliknya. Dalam tulisan pun jarang saya bisa menggunakan bahasa yang asal-asalan. Baku sekali terlihat. Saya sendiripun merasa aneh dengan hal tersebut. Keanehan yang menjadi sebuah anugerah dari Allah.
Semoga saja keanehan yang saya miliki bukan tergolong sifat "hipokrit". Saya baru tahu arti kata itu kemarin, itupun karena tidak sengaja membaca artikel sebuah blog dan terdapat kata hipokrit. Karena penasaran, saya tanyakan pada mbah google. Ternyata artinya hampir sama dengan munafik. Orang yang berbicara baik di mulut namun memiliki niat buruk dalam hatinya. Atau orang yang berpenampilan manis tapi sebenarnya hanyalah sebuah topeng yang menyembunyikan kebusukan. Na'udzubillah.
Semoga kita semua di jauhkan dari sifat hipokrit atau munafik. Sayapun hanya berusaha menjadi diri saya apa adanya di manapun saya berada. Menyesuaikan diri dalam keadaan apapun. Mengikuti kata hati.
Seorang teman pernah berkata, Ikuti kata hati bukan karena siapa atau dimana kita berada.
24 Desember 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar