Artikel

Memeluk Cahaya

Aku mendekam dalam gelap
Ku rasai kenyamanan
Namun tiada yang dapat ku tatap
Tiada mampu ku sentuh apapun

Sebuah cahaya seketika melintas
Tak kurasai itu indah
Hanya menyilaukan mata
Dan aku terpejam, sementara

Perlahan membuka mata
Ku dapati kesejukan
Di antara binar cahaya
Lebih indah dari gelap
Tapi aku sendiri

Tak apa, kuingin cahaya itu selalu
Dia akan tetap ada
Meski asing, aku tak butuh tongkat
Ada terang di sana

Biar aku sendiri
Kan ku gamit tangan yang meraba dalam gelap
Sekeping hati yang kini menikmati gelap
Aku akan menjadi cahayanya


16 Juli 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar