Artikel

Don't Judge A Book By Its Cover

Don't judge a book by its cover
Jangan menilai sebuah buku hanya dari sampul nya saja. Ya, kebanyakan dari kita -termasuk saya- begitu hebat dalam menghakimi seseorang, yang mungkin kita kenal begitu banyak sifat negatif yang dimilikinya. Memang, semua orang memiliki dua sifat yaitu baik dan buruk -termasuk saya-. Bahkan sebaik apapun seseorang atau seburuk apapun seseorang, tidak ada yang memiliki kebaikan atau keburukan sempurna hingga seratus persen. Saya berfikir seperti itu. Acap kali ketika saya berbicara mengenai keburukan seseorang, maka saya akan terus dan terus ingin selalu mengorek keburukannya seolah tiada satupun kebaikan yang tidak pernah saya dapatkan darinya. Padahal hati kecil saya seperti berontak saat melakukan itu. Setelah selesai mengupas habis tentang keburukan orang lain, tak jarang hati saya diliputi perasaan sesal. Ya Rabb, telah ghibah kah saya ???

Selalu, tanpa kita sadari ketika membicarakan keburukan orang  lain, maka kita seolah-olah yang terhebat dan yang paling benar. Atau paling tidak, minimal kita lah yang akan terasa paling menderita akibat kelakuan orang tersebut. Astaghfirullah.... Rabbighfirlii...

Rabb, kami sering luput dari memikirkan kebaikan seseorang yang sering kami bicarakan keburukannya. Kami sering lupa bahwasanya orang yang kami bicarakan tak lebih buruk dari kami sendiri. Kami lupa bahwa nikmatMu mungkin saja sampai kepada kami melalui orang tesebut. Kami sering mengaku beriman tapi lidah kami ringan membicarakan orang lain. Rabbighfirlii... Rabbighfirlii...




Saat Hati Rindu Menikah

Persiapkan hatimu sebaik-baiknya. Karena menikah tak selalu berisi tawa ceria ditiap detiknya. Tak akan selalu bahagia yang kau rasa. Periksa kembali kesungguhan hatimu dalam melangkah untuk menjadi seorang istri dan suami. Bukan sekedar "ingin". Bukan karena godaan dari lingkungan sekitar yang memaksamu untuk segera mencari pasangan. Bukan, bukan karena itu. Luruskan kembali niat yang sempat bengkok, sempurnakan kembali ikhtiar yang masih separuh hati dan maksimalkan doa di sepertiga malam. 

Mereka yang sudah mengecap bahtera rumah tangga dan berada disekitarmu, jangan jadikan mereka sebagai objek yang membuatmu iri ingin berada di posisi yang sama dan mengkhayal kan keindahan tiada tara. Amati mereka, bagaimana visi dan misi rumah tangganya, keseharian mereka dan sebagainya. Jadikan mereka sebagai ladang ilmu untuk persiapan kelak menuju bahtera rumah tangga. Karena mereka yang lebih dulu berumah tangga, belum tentu lebih baik daripada yang baru saja menikah. Dan yang baru menikah, jangan sampai kehidupan rumah tangganya menjadi kosong tanpa ilmu sedikitpun. Jika sesuatu sudah berjalan sebagaimana mestinya, dengan Allah yang menjadi sebab dan tujuan, insyaAllah semuanya akan terasa tenang dan tenteram.

11 Januari 2014