Artikel

Nikmatnya Berbagi Cerita

Ini adalah cerita beberapa hikmah yang bisa di ambil ketika saya berbagi cerita dengan beberapa kawan.

Siang tadi, saya chatting dengan seorang kawan. Rupanya saya dan dia sama-sama dalam keadaan di titik terendah. Suasana hati yang kacau. Ada hal-hal yang mengganggu fikiran namun tak sempat tersampaikan oleh lisan. Karena berusaha untuk menjadikan Allah sebagai sandaran utama. Tapi kami adalah manusia yang saat ini berada pada titik klimaks sebagai seorang hamba. Tetap membutuhkan suntikan semangat dari orang lain. Subhanallah. Kami bisa saling mengingatkan, memberikan motivasi. Menanamkan secercah semangat yang kami punya. Di tengah kondisi kami yang sangat kurang.




Masing-masing kami telah saling belajar, memenej hati kami untuk terus menikmati semua rasa yang Allah anugerahkan, menjadikan kami lebih merasa bahwa memang Allah itu dekat. Setelah melewati beberapa episode kehidupan. Menyadari, membuka semua indera yang kami punya. Ada banyak hikmah di balik semuanya.

-------

Lain waktu, saya bersilaturrahim ke rumah seorang kawan. Meski terlihat biasa, tapi ia memiliki pemikiran yang tak biasa. Bisa memberikan manfaat dengan obrolan yang terkesan biasa. Di balik kata-katanya ada pelajaran yang bisa di ambil. Mungkin itulah yang membedakan dia dengan yang lainnya. Menurutnya, dahulu lingkunganlah yang mengekangnya untuk bisa berfikir jernih dan tak melulu masalah duniawi. Setelah kami berhubungan kembali setelah beberapa waktu, kami sering bertukar fikiran Kami selalu menanamkan kebiasaan bahwa dalam setiap obrolan kami, baik melalui SMS atau ketika bertemu tidak boleh membicarakan orang lain. Terkecuali jika obrolan kami di jadikan sarana untuk mencarikan jalan keluar bagi permasalahan orang lain atau ada cerita yang bisa di ambil hikmahnya. Maka tiap obrolan kami hanya berisi suntikan semangat, masa depan, tentang mimpi-mimpi kami dan hal-hal lain tentang kami berdua dan hal sekitarnya. Intinya kami berusaha untuk selalu berbicara mengenai manfaat. Meski kami cenderung keras kepala dan sering berdebat tapi kami sangat terbuka untuk tiap kritikan yang membangun.

-----

Dengan kawan lain, saya pun dapat menuai hikmahnya dari hubungan pertemanan yang selama ini kami jalin. Saya belajar tentang sebuah arti ketulusan. Bukan di nilai dari tampilan fisik yang sempurna. Tapi saya melihat, bahwa dia yang mungkin belum secara kaffah dalam berpenampilan mampu mengaplikasikan teori-teori yang selama ini hanya saya dengar dari mereka yang tersirat baik. Ketulusan seorang manusia, kebaikan yang terpancar yang saya yakin itu berasal dari dalam hati. Manakala hati tak merasa nyaman, maka gerak fisik akan memantulkannya. Itu menandakan bahwa ia bukanlah orang munafik yang mampu memiliki dua wajah, pesan seorang kawan. Kepekaannya sangat tinggi, kadangkala dia harus mengorbankan waktunya demi sebuah loyalitas. Tak ada pamrih baginya. Siapapun akan senang berkawan dengannya.

Sungguh, nikmatnya berbagi cerita. Berbagi warna, dengan siapapun. Bukan bercerita mengenai keburukan orang lain yang sedang hangat lalu membumbuinya dengan berbagai macam prasangka. Na’udzubillah.

Allah telah menciptakan manusia dengan berbagai macam latar belakang dan fikiran yang berbeda. Supaya kita saling mengenal dan saling memberi manfaat. Yang terpenting adalah buka mata, hati dan telinga.

Karena dari sebuah pembicaraan yang bermanfaat seringkali menimbulkan semangat baru. Mengetahui informasi yang sebelumnya belum kita ketahui. Hanya pembicaraan positif yang akan menimbulkan dampak positif.

Allahua’lam

18 November 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar