Artikel

Tapak-Tapak Keangkuhan

Beranjak pagi awali hari
Semburat mentari hangatkan bumi
Dikaki gunung dihari itu
Para manusia pemburu kedamaian hadir
Entah apa yang menjadi bekal
Mungkin kerendahan hati atau keegoan diri
Tubuhpun bergerak menuju kelam
Dalam balutan rimbun daun yang bergumam
Ada yang bersyukur, ada pula yang kufur
Tatkala tapak-tapak itu berbaur
Dalam gerombolan sampah yang menghuni pelosok hutan
Atau ketika pohon-pohon menjerit bisu
Batangnya tersayat tajamnya belati pendaki
Atau ketika bebatuan tak lagi asli
Coretan-coretan menghiasi kotor batu-batu
Adakah hati yang bergumam
Sujud syukur mencium indah hijaunya
Yang mungkin tinggal beberapa masa
Ataukah wujud keangkuhan menjadi nyata
Ketika tapak kembali
Dalam kehidupan sebenarnya

8 Mei 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar