Artikel

Mutiara Di Antara Debu

Segumpal debu tak kan pernah berubah menjadi mutiara
Meski berada dalam satu cawan
Tapi Mutiara adalah mutiara
Meskipun tertanam di antara debu

Ku cinta dia, meski terlambat
Ku sayang dia, ku sadar sebelum waktu berakhir
Dia hadir dalam ragaku, menyatu denganku
Cintanya hadir dalam setiap detikku
Cintanya hadir bagai asupan gizi
Tenangku adalah bersamanya
Ringan langkahku adalah dalam restunya
Hanya doa yang mampu terucap
Untuk dia mutiaraku
Di antara debu-debu tanpa makna yang hadir

Dia adalah cermin makhluk dengan sejuta ketulusan
Tanpa kontaminasi duniawi
Cintanya hadir sejernih pancarannya
Kasihnya adalah telaga yang menghilangkan dahaga
Yang selalu aku rindu

Dulu, emosi yang mengaburkan semua
Syukurku, tak terlambat aku menyadarinya
Aku mencintaimu dengan jiwa, raga dan hatiku
Ku akan belajar ketulusan cintamu
Kau adalah teladan selalu
Cintamu... Aku cinta...


Dedicated to : Ibu Halimah (Yang melahirkan saya)

8 Agustus 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar