Ku lirik biru langit yang menjadi nuansa
Arakan awan pengiring langkah
Mentari yang menyapaku dengan teriknya
Warna hijau yang memelukku
Warna coklat tempat ku bertumpu
Peluh ini menjadi saksi
Di sepanjang tapak-tapakku berjejal
Mendaki medan terjal berkerikil
Bernaung ketakutan yang meraja
Merasuki tiap sendi nadiku
Aku adalah seorang penakut
Yang menggigil kala dingin menerjang
Yang mampu menangis kala medan terjal menyeringai
Yang berdebar kala ku tatap jurang menyanding langkah
Aku adalah seorang penikmat
Ketika ku rebah di dinginnya tanahMu
Ketika ku hirup aroma wangi surgaMu
Ketika ku sujud di bawah pancaran rahmatMu
Ketika sejenak ku bergelar manusia di atas awan
Aku menggapai satu titik tertinggi bumiMu
Hamparan lampu kota berkerlipan
Atau kadang, kabut jadi penghalang
Tetap indah bermakna
Dalam lirih aku meminta
Jika aku mampu melakukan perjalanan ini
Mampukan pula aku menjalankan hati ini
Menerbitkan secercah hikmah
Untuk hela nafas yang ku tabur di sini
Jika aku berpaling, sedang aku hadir di sini
Dalam batas-batas hidup yang terbengkalai
Peluk aku dalam mengingatMu
Jadikan aku menjadi luar biasa dalam ketidakbiasaan
19 Januari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar