Tubuh-tubuh berkerumun
Dengan identitas nasionalisme
Tumpah ruah berbalut debu
Bermandikan gas airmata dan kembang api
Berbicara tentang keadilan
Tentang aku, tentang kita, tentang semua
Kita yang terinjak-injak kebijakan
Kita yang larut dalam halusinasi palsu
Kita yang merintih dalam sepi
Suara mereka menembus langit biru
Tempat kita bernaung
Tempat kita mengadu
Tapi tak pernah menyentuh apalagi menembus
Pagar milyaran usang berlapis debu
Siapa yang akan terperangah ?
Kala jutaan, milyaran bahkan triliyunan
Lebih mengindahkan
Siapa yang akan tersentuh ?
Kala diri tiada lagi pernah mengaduh atau mengeluh
Tapi benarkah ?
Mungkin ada yang salah
Jika raga tak mengeluh tapi hati tiada bersyukur
Hingga aku, kita dan semua
Menjadi alas keluhan bertopeng kerakusan
Terima kasih kawan
Kau yang bergerak dan lantang bersuara
Meski derai cacian jua kau terima
Entah kau di jalur kebenaran atau kebathilan
Yang pasti, tiada yang sia-sia
Jika berlandaskan cinta
31 Maret 2012
semangat buat nahasiswa, berkat idealisme dan nurani mereka lah negri ini masih sedikit terhindar dari koptas negri tirani....
BalasHapusbagus mas puisinya, maaf izin follow :)
makasih ya,,
Hapussalam kenal..
terima kasih, moga bermanfaat.. :D