Hatiku bagai secarik tisu
Rapuh kala angin meniup
Luruh kala tangan meremasnya
Kotor kala debu menyinggahinya
Ooh... Mungkin hatiku kini sedang rapuh
Mudah luruh dan kotor
Mungkin ini hanya suatu peralihan
Seperti siang yang berganti malam
Atau panas yang berganti hujan
Mungkin aku harus nikmati ini
Dan ku kecup dalam-dalam kerapuhannya
Ku harus melewati kerapuhan
Ketika ketegaran akan menyapa nanti
Sejenak atau beberapa jenak lagi
Layaknya karang di tengah lautan
Tuhan, aku ingin mencintaiMu
Bahkan di antara kerapuhan hati karena terhimpit harapan
Aku ingin mencintaiMu
Meski dosa terus menggerayang
Mendaki hati yang tak selalu kokoh
Tuhan, aku ingin mencintaiMu
Di antara hati yang tersekat
Tuhan, aku juga ingin di cintai
Cinta makhluk yang mencintaiMu
Bukan cinta dalam balutan kata-kata
Maaf bila kini hatiku bagai secarik tisu
18 Maret 2012
Rapuh kala angin meniup
Luruh kala tangan meremasnya
Kotor kala debu menyinggahinya
Ooh... Mungkin hatiku kini sedang rapuh
Mudah luruh dan kotor
Mungkin ini hanya suatu peralihan
Seperti siang yang berganti malam
Atau panas yang berganti hujan
Mungkin aku harus nikmati ini
Dan ku kecup dalam-dalam kerapuhannya
Ku harus melewati kerapuhan
Ketika ketegaran akan menyapa nanti
Sejenak atau beberapa jenak lagi
Layaknya karang di tengah lautan
Tuhan, aku ingin mencintaiMu
Bahkan di antara kerapuhan hati karena terhimpit harapan
Aku ingin mencintaiMu
Meski dosa terus menggerayang
Mendaki hati yang tak selalu kokoh
Tuhan, aku ingin mencintaiMu
Di antara hati yang tersekat
Tuhan, aku juga ingin di cintai
Cinta makhluk yang mencintaiMu
Bukan cinta dalam balutan kata-kata
Maaf bila kini hatiku bagai secarik tisu
18 Maret 2012
i like this poetry...:) nice !
BalasHapus:D
Hapus