Samudera hikmah dari seminar Manajemen Pelatihan Pembiayaan LKMS/BMT dan Dai Sejabodetabek di Oasis Amir Hotel, 20 Oktober 2012 yang diselenggarakan oleh Bank Syariah Mandiri dan Laznas BSM.
"Seberuntungnya orang lupa, masih lebih beruntung orang yang ingat"
Salah satu kalimat hikmah yang saya peroleh hari ini. Salah satunya yaitu yang tertera diatas, orang lupa yang beruntung itu tidak akan berarti apa-apa dibanding orang ingat yang beruntung, jauh lebih baik. Beruntung dalam hal apa ? Konteks yang dibicarakan, mengenai agama. Orang yang lupa terhadap agamanya terlebih Rabbnya, meskipun keberuntungan terlihat menaungi hidupnya tetapi masih jauh lebih beruntung orang yang ingat pada Rabbnya. Meskipun keadaan fisik atau kondisinya tidak sebaik orang yang lupa. InsyaAllah mereka yang ingat kepada Rabbnya mendapat keberkahan dengan segala kondisi yang sedang dihadapinya.
Keberuntungan bagi yang lupa bisa jadi hanya sebuah fatamorgana yang hanya bisa dinikmati didunia. Semu. Sedang untuk menjadi bekal di akhirat menjadi tersamar. Karena memang agama tidak bisa dipisahkan dalam setiap sendi kehidupan, bagaimana pun niat seseorang ingin memisahkan antara agama dan kehidupan, hanya ada kehampaan dan kebuntuan. Hatinya akan terasa kosong. Nalurinya sebagai hamba dari Sang Maha Pencipta akan terus mencari jati dirinya, mencari dimana Rabbnya. Karena pondasi sebuah ketenangan dan ketentraman adalah tatkala hati selalu ingat kepada Rabb, Allah Ta'ala.
Lalu ada lagi kalimat yang menurut saya sangat mengena yaitu :
"Manusia yang stress itu, bukan manusia yang tidak punya tuhan tapi manusia yang memiliki banyak tuhan"
Tulisan ini adalah intisari dari materi yang saya dengar, yang menurut saya sangat bermanfaat jika dibagikan kepada semua sahabat.
Yang saya baru tahu dari Bapak Kiagus Tohir (Direktur Laznas BSM), bahwa dalam bahasa arab penyebutan tuhan itu ada dua yaitu Illah dan Rabb. Illah adalah Tuhan sebagai pencipta alam semesta, yang mengurus seluruh semesta. Dan semua agama pun mengakui hal yang tersebut. Tidak ada perdebatan untuk itu. Sedang Rabb itu berarti Tuhan yang patut disembah dan diibadahi. Laa ilaaha illallahu. Tidak ada Rabb yang patut disembah dan diibadahi selain Allah. Itulah mengapa bangsa arab dahulu mengakui Illah sebagai Pencipta alam semesta tetapi tidak mengakui Rabb yaitu Allah. Maka ditugaskanlah Nabi dan Rasul untuk menyerukan tauhid. Yaitu penyembahan hanya kepada Allah.
Kembali kepada kalimat diatas yang menjadi pengingat saya pribadi. Tatkala hal-hal keduniawian menjadi sangat berharga dan takut kehilangan akan itu semua melebihi ketakutan ketika Allah berpaling. Harta benda, keturunan, kekuasaan, pasangan hidup dan lainnya yang seringkali melalaikan hingga tanpa sadar itu semua menjadi tuhan-tuhan dadakan. Dimana kecintaan yang berlebihan terhadap hal tersebut melebihi cinta kepada Sang Penciptanya. Rabbighfirlii. Innalillahi wainna ilaihi rooji'uun. Saya, kamu, dia, mereka dan kalian adalah berasal dari Allah dan akan kepadaNyalah kita kembali. Izinkan kami kembali kepadaMu dalam keadaan yang terbaik. Aamiin.
Satu ilmu yang saya dapat dari Bapak Kiagus Tohir.
Dakwah itu adalah amar ma'ruf nahi munkar
Ya, dakwah itu adalah mengajak kepada kebaikan dan mencegah daripada keburukan agar tidak terjadi. It's so simple.
Khairunnas 'anfauhum linnas
Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Bukan orang yang sujudnya lama atau yang sadaqahnya paling banyak. Seseorang yang ibadahnya biasa saja tapi berkontribusi membantu orang lain jauh lebih baik dibandingkan dengan ahli ibadah yang tidak pernah berbuat untuk sesama. Namun bukan berarti bermanfaat saja tanpa disertai ibadah. Karena perbuatan tanpa didasari keimanan bagai debu yang berhambur tertiup angin. Sedang ibadah tanpa perbuatan baik adalah sia-sia.
Bermanfaat bagi sesama, terlebih bisa mengajak kepada kebaikan. Berdakwah. Bukan hanya diatas mimbar, berceramah didepan jama'ah. Bagus jika bisa seperti itu. Tapi tidak semua orang bisa seperti itu termasuk saya. Tapi sebagai manusia kita wajib untuk menjadi da'i atau penyeru kebaikan.
Hal kecil yang seringkali terabaikan padahal membawa dampak adalah tatkala kita bisa mencegah perbuatan buruk atau sekedar mengingatkan. "Jangan begini", "harusnya seperti ini". Itupun sudah termasuk berdakwah. Apapun yang bisa kita lakukan, akan menjadi ladang dakwah jika diniatkan untuk melakukan kebaikan dan mencegah untuk melakukan keburukan. InsyaAllah.
Subhanallah, ketika Allah memerintahkan sesuatu, maka tidak ada yang meyulitkan. Tidak perlu menjadi seorang ustadz untuk berdakwah. Tapi bisa lewat tulisan untuk seorang penulis. Bisa melalui syair untuk seorang seniman. Bisa melalui obrolan-obrolan ringan yang membawa hikmah dan sebagainya. Apapun yang kita lakukan, Allah maha melihat. Allah melihat kemampuan kita, proses kita dan keinginan kita untuk menjadi pembawa manfaat. Meskipun sedikit, meskipun setitik.
Subhanallah walhamdulillah Allahuakbar....
Seluruh kebaikan berasal dari Allah, tulisan-tulisan baik yang membawa hikmah adalah dari Allah. Dan saya pribadi adalah lumpur hitam yang diberi kepercayaan untuk menjadi perpanjangan tangan Allah untuk menyebar kebaikan.
Allahua'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar