Cahayapun menatap malu
Mengerlip diantara tetes-tetes hujan
Dibelantara hutan beton, melintasi aspal basah
Petang ini teramat indah
Sebuah Rahmat dari Sang Maha Indah
Tentang doa yang kan mengawan hingga langit ketujuh
Tentang luberan dosa yang terhempas angin surga
Tentang kisah yang tak terungkap
Tentang mimpi-mimpi disudut hati
Love rain, setelah keringat membasuh penuh raga
Love rain, setelah mentari menggagahi penjuru bumi
Love rain, adalah Rahmat Sang Maha Pencipta
Hujan yang selalu indah dan teramat indah
Meski keluh menggenangi Qalbu
Tapi Allah, menyayangi selalu
Love rain
Tiada batas ia tercurah
Tiada beda ia terderai
Pada dinding bambu yang terkoyak
Juga diantara keramik mewah membentang
Karena hujan adalah milik sang penikmat
Milik sang perindu kedamaian
Anugerah tertunda bagi yang lupa
Love rain.. InsyaAllah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar