Judul di atas di ambil berdasarkan salah satu iklan terbaru dari provider terkemuka di Indonesia. Mengisahkan, tentang cerita dua anak manusia berlainan jenis yang saling menyukai. Keduanya berada di kota yang berbeda. Sayangnya, ayah dari wanita itu tidak menyetujui hubungan keduanya, entah apa sebabnya. Tapi di cerita tersebut, sang ayah akan memberikan restu jika si pria mampu membawakan bunga mawar seribu buah kepada Mawar, nama wanita tersebut.
Singkat cerita, seribu bunga mawar berhasil di kumpulkan atas bantuan kawan-kawan si pria itu. Seribu bunga mawar di kumpulkan di depan rumah Mawar dan si pria itu berteriak "maukah kamu menjadi pacarku ?" tanpa berfikir lagi Mawar menjawab "mau" dengan wajah yang sangat sumringah. Tidak di hiraukannya sang ayah yang berada di sampingnya.
****
Apa yang akan kamu rasakan jika menjadi wanita tersebut ?? di bawakan seribu bunga mawar langsung ke hadapanmu. Bahagiakah ??
Kalau saya bisa menjawab, saya akan sangat bahagia jika seribu mawar itu yang di kumpulkannya penuh dengan perjuangan adalah pemberian dari suami saya. Atau paling tidak, pengorbanan tersebut di tujukan kepada saya sebagai bentuk pernyataan perasaan untuk menjadikan saya sebagai istri.
Sebaliknya saya tidak akan mau, jika saya menerima seribu mawar itu padahal hanya sebuah ungkapan hati untuk berpacaran. Ya, pacaran. Hubungan tanpa akad tanpa suatu perjanjian tanpa pernyataan hitam di atas putih yang kapanpun dan di manapun hubungan tersebut bisa bubar.
Sayangnya di gambarkan bahwa di wanita itu terlihat sangat bahagia mendapat kejutan seribu mawar. Walau hanya menjadi seorang pacar.
Tidak ada perjanjian di dalam hubungan tersebut apakah akan di lanjutkan menikah atau tidak. Karena kebanyakan hubungan itu di jalani sekedarnya saja. Jika cocok bisa menikah atau bisa juga berakhir di tengah jalan. Hanya "jika". Seperti sebuah undian, jika dapat ya syukur, jika tidak, ya sudah mau di apakan lagi. Dan menikah bukan lagi mencari suatu keshalihan yang melekat pada diri pasangan tapi bagaimana hati mampu menimbulkan rasa cinta dan sayang. Dan keshalihan menjadi urutan kesekian, yang penting ada rasa cinta. Cinta pada seseorang tepatnya. Tidak salah memang, tapi jika menyuburkan cinta hanya kepada hamba maka akan bisa menjadi suatu kekecewaan nantinya. Lain halnya jika menjadikan Allah sebagai sumber cinta dan menjadikan pasangannya sebagai sarana dalam menggapai cinta Illahi, insyaAllah tidak ada namanya "cinta buta". Cinta buta yang kadang mampu menerjang segala macam logika dan nasehat karena penuh dengan lumpur nafsu.
Selain itu sungguh tidak sebanding, jika derajat wanita hanya di hargai dengan seribu mawar. Padahal Allah telah meninggikan derajat wanita untuk di perlakukan dengan baik. Tapi semua kembali kepada wanita tersebut, perlakuan bagaimana yang dia dapatkan sesuai dengan keinginannya. Layaknya berlian yang makin mahal karena jarang tersentuh, begitu juga hakikatnya seorang wanita. InsyaAllah.
Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari cinta kepada selainNya dan mampu menjaga kemuliaan diri sebagai wanita. Aamiin.
6 Februari 2012
Singkat cerita, seribu bunga mawar berhasil di kumpulkan atas bantuan kawan-kawan si pria itu. Seribu bunga mawar di kumpulkan di depan rumah Mawar dan si pria itu berteriak "maukah kamu menjadi pacarku ?" tanpa berfikir lagi Mawar menjawab "mau" dengan wajah yang sangat sumringah. Tidak di hiraukannya sang ayah yang berada di sampingnya.
****
Apa yang akan kamu rasakan jika menjadi wanita tersebut ?? di bawakan seribu bunga mawar langsung ke hadapanmu. Bahagiakah ??
Kalau saya bisa menjawab, saya akan sangat bahagia jika seribu mawar itu yang di kumpulkannya penuh dengan perjuangan adalah pemberian dari suami saya. Atau paling tidak, pengorbanan tersebut di tujukan kepada saya sebagai bentuk pernyataan perasaan untuk menjadikan saya sebagai istri.
Sebaliknya saya tidak akan mau, jika saya menerima seribu mawar itu padahal hanya sebuah ungkapan hati untuk berpacaran. Ya, pacaran. Hubungan tanpa akad tanpa suatu perjanjian tanpa pernyataan hitam di atas putih yang kapanpun dan di manapun hubungan tersebut bisa bubar.
Sayangnya di gambarkan bahwa di wanita itu terlihat sangat bahagia mendapat kejutan seribu mawar. Walau hanya menjadi seorang pacar.
Tidak ada perjanjian di dalam hubungan tersebut apakah akan di lanjutkan menikah atau tidak. Karena kebanyakan hubungan itu di jalani sekedarnya saja. Jika cocok bisa menikah atau bisa juga berakhir di tengah jalan. Hanya "jika". Seperti sebuah undian, jika dapat ya syukur, jika tidak, ya sudah mau di apakan lagi. Dan menikah bukan lagi mencari suatu keshalihan yang melekat pada diri pasangan tapi bagaimana hati mampu menimbulkan rasa cinta dan sayang. Dan keshalihan menjadi urutan kesekian, yang penting ada rasa cinta. Cinta pada seseorang tepatnya. Tidak salah memang, tapi jika menyuburkan cinta hanya kepada hamba maka akan bisa menjadi suatu kekecewaan nantinya. Lain halnya jika menjadikan Allah sebagai sumber cinta dan menjadikan pasangannya sebagai sarana dalam menggapai cinta Illahi, insyaAllah tidak ada namanya "cinta buta". Cinta buta yang kadang mampu menerjang segala macam logika dan nasehat karena penuh dengan lumpur nafsu.
Selain itu sungguh tidak sebanding, jika derajat wanita hanya di hargai dengan seribu mawar. Padahal Allah telah meninggikan derajat wanita untuk di perlakukan dengan baik. Tapi semua kembali kepada wanita tersebut, perlakuan bagaimana yang dia dapatkan sesuai dengan keinginannya. Layaknya berlian yang makin mahal karena jarang tersentuh, begitu juga hakikatnya seorang wanita. InsyaAllah.
Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari cinta kepada selainNya dan mampu menjaga kemuliaan diri sebagai wanita. Aamiin.
6 Februari 2012
ane juga sempet berfikir :
BalasHapusbener2 pacaran disosialisasikan banget,,,sehingga terlihat 'wajar'
ditambah iklan2 dan tayangan lainnya di tv,,seperti adegan pelukan,cipikacipiki antar lawan jenis,,,
benar2 membuat semuanya tampak biasa dan wajar,,
tak heran klo anak2 muda yg ga punya 'prinsip' dan kurang mndapat suplay ilmu agama menganggap itu wajar dan biasa aja,,ga ada salahnya
iya memang seperti itu, setan berhasil membuat yang tak biasa menjadi biasa bahkan aneh jika tidak melakukan (pacaran)...
Hapussemoga kita yg udh tau, bisa menyampaikan yg bnar,, insyaAllah..
Hal ini smakin menegaskan bhwa media informasi di negeri kita tlah dikuasai oleh media-media sekuler dan liberal.
HapusSehingga media-media islami seperti blog ini pun harus terus kita kembangkan.
ey [diluar topik], sy lihat kolom komentar diblog ini bertingkat/bersarang, spt wordpress saja, pdhal ini kan blogspot. Gmn cara buatnya? mohon pencerahan mbk.. ^_^
InsyaAllah mohon doanya biar ide terus mengalir.. :)
Hapusmungkin karena komentarnya itu berupa balasan, jd kelihatan bertingkat.. kl komentar di link "tmbahkan komentar" juga bakal lurus2 ajah bentuknya...
gtu bukan ya maksudnya ??
maklum saya juga ga terlalu paham web,, :)
Pacaran !!! emmmmmm
BalasHapusAku Akan menikah saja ,-)
Klo ada yang mau heheheh