Artikel

Tinggalkan yang meragukanmu (Kisah Muslimah)

"Tinggalkanlah apa-apa yang meragukanmu (berpindahlah) kepada apa-apa yang tidak meragukanmu, karena kejujuran itu adalah ketenangan dan dusta itu adalah keraguan."
HR. At Tirmidzi

Allah yang selalu menuntun hati manusia untuk selalu condong kepada kebaikan, namun terkadang ada saja hal-hal (baca:hawa nafsu) yang membuat tuntunan itu menjadi tersamar. 

*****
Qisthy mendapat undangan sebuah acara, namun ia menjadi risau karena tempat dilaksanakannya acara itu cukup jauh sedangkan ia harus naik kendaraan umum. Bersamaan pula dengan jam pulang kerja. Berdesak-desakan, berdiri, macet dan lelah, semua menjadi satu. Kemudian Qisthy berfikir untuk bisa berangkat bersama ketempat acara dengan seorang kawannya (berlainan jenis), karena tempat kerjanya berdekatan. Sempat mengirimkan pesan singkat untuk bertanya namun belum meminta berangkat bersama, namun Qisthy ragu. Hatinya tidak tenang, tatkala hendak melanjutkan perjanjian (terlarang). Qisthy yang masih lajang berada dalam dua pilihan, kemudahan atau keridhoan Allah. Ia berfikir, jika ia mengabaikan perintah Rabbnya dan mengikuti hawa nafsunya, maka ia akan mudah cepat sampai tujuan namun dengan hati yang diliputi ketidaktenangan. Qisthy pun memilih pilihan yang kedua, keridhoan Allah (yang menenangkan hatinya). Melewati jalanan Ibukota yang dahsyat dengan kemacetan, berjibaku dengan beragam aroma khas bus kota, menggelayut tiang-tiang rapuh diantara himpitan para pejuang nafkah. Sungguh, berbekal keridhoan Allah yang Qisthy pilih, semua ia jalani dengan penuh ketenangan dan kenyamanan. Segalanya menjadi bermakna, segalanya menjadi indah meskipun berada dalam kondisi jauh dari kenyamanan. Tetapi dalam perjalanan yang tidak nyaman itu, banyak kemudahan yang diberikan Allah laksana bonus kesabaran yang telah Qisthy jalankan. Ia banyak berfikir, jika Allah tidak menuntunnya untuk meninggalkan keraguan, sudah pasti ia akan berada dalam kegelisahan, meskipun kemudahan nampak padanya. Kasih sayang Allah amat terasa olehnya, yang hanya menginginkan kebaikan untuk dirinya. Hanya inginkan dirinya berada dalam jalur yang benar.  Menjauhkan Qisthy dari hal-hal yang tidak diridhoiNya.

*****
Subhanallah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang. Berusaha menyertakan Allah dalam setiap urusan kita, baik kecil maupun besar. Efek dari belajar untuk menyertakan Allah demi menggapai ridhoNya adalah berkurangnya secara perlahan tingkat ketergantungan kepada hamba. Karena hanya Allah yang menciptakan kita, maka Dia-lah yang jauh lebih mengetahui apa-apa yang terbaik dari kita. 

Jika kita membahasa mengenai kebingungan Qisthy yang pada akhirnya memilih "berdua" dengan Allah, insyaAllah kelak ia akan menjadi musimah yang tangguh. Qisthy adalah wanita dan sejatinya adalah makhluk yang lemah. Tapi ia tidak ingin melemahkan diri dihadapan hamba justru ia melemahkan diri dihadapan Rabbnya. Tiada daya dan upaya kecuali milik Allah. Ia pun berubah menjadi muslimah yang bisa mandiri dengan kekuatan dari Rabbnya. Ia bisa tersenyum dengan segala keberanian yang dihadirkan Allah.

Allahua'lam


(Ragu dalam tulisan ini mengangkat salah satu kisah muslimah, meskipun ragu bisa melingkupi segala macam persoalan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar