Saat hati terbelah
Diantara rasa yang terpecah
Sejenak bahagia terasa
Beberapa jenak kemudian nestapa tiba
Benarlah hidup jika berputar bagai roda
Ada airmata sesaat lalu senyuman
Itu hanya sarana
Penguatan hati yang terkadang luruh
Tiada yang terkuat
Pun usah merasa lemah
Setiap insan adalah hamba
Berwarna dalam rasa
Marahlah seketika
Dan menangislah sepuasnya
Namun jangan abaikan Tuhanmu didalamnya
Karena kau tak mampu sendiri
Saat layarmu tak mampu terkembang
Kau berdoa dalam kekhusyuan
Kemudian kau asyik masyuk dalam keceriaan
Saat kapalmu berlayar tenang
Nikmati saja segala rasa
Semua adalah anugerah
Tetapkan Tuhan diruang terindah
Bukan pada beranda atau pagar jalanan
Bukan pada aliran airmata atau raungan semata
Biar rasa itu selalu bermakna
Diantara rasa yang terpecah
Sejenak bahagia terasa
Beberapa jenak kemudian nestapa tiba
Benarlah hidup jika berputar bagai roda
Ada airmata sesaat lalu senyuman
Itu hanya sarana
Penguatan hati yang terkadang luruh
Tiada yang terkuat
Pun usah merasa lemah
Setiap insan adalah hamba
Berwarna dalam rasa
Marahlah seketika
Dan menangislah sepuasnya
Namun jangan abaikan Tuhanmu didalamnya
Karena kau tak mampu sendiri
Saat layarmu tak mampu terkembang
Kau berdoa dalam kekhusyuan
Kemudian kau asyik masyuk dalam keceriaan
Saat kapalmu berlayar tenang
Nikmati saja segala rasa
Semua adalah anugerah
Tetapkan Tuhan diruang terindah
Bukan pada beranda atau pagar jalanan
Bukan pada aliran airmata atau raungan semata
Biar rasa itu selalu bermakna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar